Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengintip dibalik Makna Puisi Pablo Neruda

11 Oktober 2017   04:14 Diperbarui: 11 Oktober 2017   04:30 2487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kucandui Mulutmu, Suaramu, Rambutmu

Jangan pernah pergi jauh, meski hanya untuk sehari

Jangan pernah pergi jauh, meski hanya untuk sehari

Karena, karena aku tak tahu bagaimana mengucapkannya:

Sehari adalah waktu yang begitu lama

Dan aku akan menunggumu di stasiun yang melompong ini

Ketika kereta-kereta tak lagi singgah disini, tertidur

Jangan tinggalkan aku, meski hanya satu jam, karena

Sejak itu, tetes-tetes kecil kesedihan akan berpacu bersama

Asap yang mengembara mencari rumah terseret hanyut

dalam diriku, mencekik hatiku yang sekarat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun