Sepertinya, pembaca mulai memebak kekacauan dalam penulisan ini dengan mengaitkan apa yang saya sampaikan dengan karya Helen Yafe, sebab buku saduran yang mengkaji soal ekonomi apakah ada kaitannya dengan puisi Pablo Neruda?
Nah, sampai disini saya ingin berikan sedikit pengalaman saya berkenalan dengan karya Pablo Neruda dalam buku Helen Yaffe. Awalnya, aktivitas membaca adalah kesukaan setiap orang. Saya pun demikian punya kesukaan yang sama dengan pembaca lainnya.Â
Dari buku ini, cerita tentang bagaimana Che Guevara menjadi salah satu tokoh ekonomi Kuba yang buah pemikirannya masih dikaji sampai saat sekarang. Siapa sih yang tidak kenal pada Che Guevara? Presiden Pertama kita saja sangat dekat dengannya.Â
Lembar demi lembar, satu persatu saya membaca buku ini, disinilah awalnya saya mengenal Pablo Neruda dan karyanya, karena Guevara saat itu revolusi Kuba, dia sangat mengagumi puisi Pablo. Guevara pada setiap waktu senggang dia tak luput dari membaca karya Pablo untuk kawan-kawannya yang sama-sama berjuang.Â
Rasa penasaran dengan karya Pablo Neruda, saya mulai meluncur dengan bebas di media Internet, secepat mungkin mengetik dilaman pencarian P-a-b-l-o N-e-r-u-d-a lalu enter. Nama Pablo terpampang dilayar hand phone dengan puisi-puisinya. Oh, lalu terdiam sejenak.Â
Itu saat karyanya yang saya baca pada 2016 silam. Meskipun tidak terlalu memahami maknanya, saya mendapat satu hal penting bahwa seorang Guevara tokoh revolusi kuba saja mengagumi Pablo, dan mulai mencari tau biografi milik penyair ternama ini. Menjadi menarik dan asik bagi pribadi yang tiba-tiba kagum pada puisi.Â
Begitulah awal cerita karya Pablo yang saya kenal lewat buku Helen Yaffe. Ternyata puisi ini kadang membuat orang dengan tidak sadar menilainya sebagai karya yang erotik, seakan mistik tetapi puitis.Â
Parral, Chili, 12 Juli 1904 lelaki penyair ini lahir, entah dengan nama Pablo atau nama lain dari lingkungannya, buat saya tetaplah Pablo Neruda. Terakhir dari Om google saya membuka beberapa biografi miliknya, disitu terpampang Ricardo Eliecer Neftali Reyes Basoalto, itulah nama panjangnya.Â
Ah, saya lupa tentang melirik dibalik puisinya. Karya Pablo memang sangat terkenal dikalangan penyair, bukan hanya puisi saja tetapi beberapa jurnal ilmiah ikut sebagai karya populernya. Meskipun sebagian karya dibilang kontroversi karena dinilai erotis. Karya Pablo tetap hidup dan diperhitungkan.
Orang-orang seniman dan para penyair pasti tahu lelaki penyair yang miskin ini, hidup sederhana seperti puisinya, karya-karyanya. Untuk indonesia sendiri, saya belum dapat artikel tentang berapa lama Pablo menjalankan tugas sebagai diplomatik.Â
Dari sekian karya Pablo ini, saya mencoba lebih dekat melihat makna dibalik puisi-puisinya. Satu puisi buat saya sangat disukai.