Membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan dan tidak memerlukan banyak tenaga. Kegiatan membaca cukup bermodalkan bahan bacaan, waktu, dan tempat baca. Bahan bacaan tidak hanya tentang buku pelajaran tebal yang berisi rumus fisika ataupun rumus lainnya melainkan dapat juga berupa koran, cerita pendek, ataupun novel. Bahaan bacaan yang disebutkan terkahir tadi adalah salah satu bacaan yang peminatnya sangat banyak.
Di zaman modern ini, terdapat banyak sekali penikmat novel terutama di kalangan remaja. Novel merupakan karya sastra yang tidak sekedar menawarkan tulisan panjang melainkan cerita berisi imajinasi yang akan membawa pembaca berpetualang di dalam imajinasi mereka. Hal tersebutlah yang menjadikan novel sangat digemari oleh generasi muda terutama di kalangan remaja.
Ada banyak sekali novel yang menawarkan berbagai macam tema cerita, salah satu tema cerita yang diangkat adalah permasalahan dalam rumah tangga. Salah satu penulis novel yang mengangkat tema tersebut adalah Nh. Dini. Beliau menulis sebuah novel yang mengangkat tema permasalahan dalam rumah tangga dengan judul novel yaitu La Barka.
La Barka merupakan novel karya Nh. Dini yang terbit di tahun 1975 dengan isi ceritanya yaitu berbagai macam permasalahan rumah tangga. Cerita dalam novel La Barka ditulis dengan gaya penulisan seperti catatan buku harian. Catatan buku harian dalam cerita tersebut adalah catatan buku harian milik Rina sang tokoh utama dalam novel tersebut. Cerita yang dihadirkan dalam novel La Barka adalah cerita catatan buku harian milik Rina yang berisikan pengalamannya di kehidupan dewasa. Rina akan menceritakan kepada pembaca apa saja pengalaman yang telah ia alami yang kebanyakan isi pengalaman itu adalah pengalaman yang berisi tentang hubungan dan permasalahan dalam rumah tangga.
Pada artikel ini, penulis akan membicarakan tentang citra tokoh Rina dengan menggunakan teori analisis teori Rene Wellek dan Austin Warren. Menurut mereka, citra tokoh merupakan cara penggambaran tokoh yang dilakukan oleh penulis dalam ceritanya. Penggambaran tersebut meliputi penjelasan visual melalui kata-kata, konflik yang dialami oleh sang tokoh, dan cara tokoh menyelesaikan masalahnya.
Penggambaran Tokoh Rina
Rina merupakan seorang wanita mantan penghuni biara dari masa kanan-kanak sampai dewasa. Bukti kutipannya yaitu:
“Tidak ada latar belakang masa lampau yang memberikan rasa gairah maupun kegembiraan. Masa kanak-kanakku tenggelam entah di mana. Yang timbul kemudian adalah masa selama aku tinggal di biara Katolik. Dari Sekolah Dasar ke Sekolah Menengah, dilanjutkan ke jurusan farmasi yang terputus karena aku tidak mampu memperhitungkan angka-angka yang pasti, diakhiri dengan kursus-kursus bahasa dan tulisan steno.”
Rina sangat menyayangi Ibu Biara yang telah mendidiknya selama tinggal di biara Katolik. Bukti kutipannya yaitu:
“Kebaikan Ibu Biara tidak ternilai. Walaupun aku membantu untuk tugas asrama dengan cara menyapu, memasak, menjahit, sampai mencuci lantai, namun bekal yang diberikan kepadaku untuk mencari kehidupan sendiri itulah merupakan hutang yang tak terlunasi. Benar, beberapa orang biarawati pernah mempengaruhi aku untuk mengambil jalan seperti yang mereka tempuh. Tetapi aku tidak pernah menanggapi mereka dengan jawaban yang terang “ya” ataupun “tidak”.”