Masalah baru muncul pada saat kami sudah dekat dengan dermaga tujuan kami. Jarak yang hanya tersisa tinggal 3 km lagi tidak membuat kami dengan mudahnya menjangkau dermaga tersebut. Suasana yang gelap, beberapa suar yang lampunya mati praktis membuat kapten boat hanya bergantung kepada GPS yang terkadang menunjukkan koordinat yang membingungkan. Kembali lagi acara berputar-putar di sekitar lokasi dekat dermaga terulang lagi seperti halnya saat akan meninggalkan Suweihat Island. Hal ini terjadi karena daerah disekitar dermaga dipenuhi dengan batu karang yang kedalaman air lautnya berkisar antara satu sampai dengan enam meter saja. Setelah menghabiskan waktu hampir 30 menit, akhirnya boat pun bersandar dengan selamat.
Rasa bahagia, lelah dan kesal karena tidak mendapatkan tangkapan sesuai dengan yang diharapkan bercampur aduk menjadi satu. Namun rasanya rasa bahagia lebih mendominasi karena kami bisa sandar dengan selamat diantara gelombang laut yang diperkirakan akan semakin membesar di malam hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H