Mohon tunggu...
adhes aufa guruh sadewa
adhes aufa guruh sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030135 UIN Sunan Kalijaga

bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bullying: Pengertian, Penyebab, Contoh, Pencegahan, Dampak

21 Februari 2024   22:45 Diperbarui: 23 Februari 2024   14:32 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalo bener anak lo lost respect banget gue bang jujur, Gue boikot semua acara yang ada lo nya, Gakmau gue tonton" komen salah satu akun netizen @elquibrium.

            Sebenarnya ada beberapa cara agar kita dapat mencegah atau menghindari perilaku bullying yang marak terjadi di lingkungan kita, Contoh pencegahan yang dapat kita lakukan antara lain adalah sebagai berikut:

  • Bersikap baik terhadap sesama : Orang tua harus membiasakan untuk mendidik anak selalu bersika baik kepada lingkungan sekitar. Alih alih melukai orang lain dengan perkataan yang menyakitkan alangkah baiknya menolong orang lain terutama saat mereka membutuhkan bantuan kita.
  • Membiasakan untuk tidak mengolok teman : Orang tua diharapkan dapat menanamkan rasa empati terhadap anaknya dan terus mengingatkan kepada anaknya supaya tidak terpengaruh oleh temannya saat mereka mengolok-olok orang lain.
  • Memberikan dukungan emosional kepada korban perundungan : Bullying verbal dapat meninggalkan luka yang serius pada korbannya, Sebagai bentuk pencegahan bullying, Anak anak perlu disadarkan akan efek dari bullying sejak dini. Hal tersebut dapat menumbuhkan rasa empati pada anak, orang tua dapat mengajak anak untuk memberikan dukungan emosional kepada korban bullying.

Adapun beberapa dampak yang dapat terjadi pada korban bullying yaitu sebagai berikut:

  • Rasa Takut dan Stress : Rasa takut dan stress ini berdampak akibat adanya tekanan mental seperti ancaman,intimidasi, atau kekeraan fisik dan verbal.
  • Perasaan Terisolasi : Korban bullying terkadang mengalami perasaan terisolasi karena merka merasa kesepian dan sulit untuk mempercayai teman-teman atau orang lain.
  • Penurunan Prestasi Akademik : Dampak psikologis akan sangat terasa pada korban dan hal itu dan menjadi faktor sulitnya konsentrasi pada saat korban berusaha memahami sebuah persoalan atau pelajaran.
  • Potensi Tindakan Bunuh Diri : Dalam kasus yang ekstrim presentase terjadinya tindakan bunuh diri pada anak akan meningkat.
  • Perasaan Malu dan Bersalah : Korban akan sering mengalami keadaan malu dan beralah meskipun meraka tidak melakukan hal yang memalukan atau bersalah.

            Dari kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa tindakan maupun dampak dari  pembullyan ini sangatlah berbahaya bagi korban maupun pelaku. Maka dari itu kita sebagai warga negara yang baik harus berusaha mencegah terjadinya bullying. Dari berhasilnya tindakan pencegahan tersebut maka akan tercipta pula kemajuan pendidikan yang terjadi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun