Sebagai remaja, saya juga merasakan bahwa kita sebenarnya masih belum stabil dalam berpikir, kebanyakan hanya memikirkan perencanaan jangka pendek, tidak berpikir kedepannya akan bagaimana dan mengapa. Sebenarnya saya tidak setuju dengan istilah salah jurusan, karena yang terjadi sebenarnya adalah salah memilih, memilih apa yang akan kita jalani ketika belajar di bangku kuliah, sebagian orang yang ada di posisi ini ada yang bertahan sampai akhir, tentunya dengan perjuangan yang luar biasa mulai dari adaptasi dan melawan hal yang sebenarnya tidak nyaman Ia lakukan dan sebagian lagi adalah mereka yang keluar dari zona ini, mencari tempat(jurusan)lain yang memang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dirinya.
Kedua hal tersebut memiliki risiko masing-masing, bertahan sampai akhir, berisiko tidak mendapatkan hasil yang tidak maksimal, dan ketika memilih keluar dari zona itu, bisa dipastikan Ia harus mengulang perkuliahan dari awal, di tempat baru yang sesuai, tentunya dalam hal ini sudah rugi waktu, misalnya yang seharusnya sudah semester tiga menjadi masih semester satu. Tulisan ini sebagian besar adalah pengalaman dan opini saya, jika ada pertanyaan atau saran bisa teman-teman sampaikan, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H