Pendidikan Pancasila merupakan kurikulum wajib nasional yang merupakan kelompok mata kuliah wajib umum (MKWU) yang terdiri atas mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, diharapkan dapat menjadi wahana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk mengkaji Pancasila secara akademik, dan menjadikan Pancasila sebagai perspektif untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah bangsa dan negara. Secara spesifik tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah: Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilainilai Pancasila dan UUD NRI tahun 1945. Dilihat dari sisi ilmiah, Kedudukan maupun fungsi dari Pancasila mempunyai pemahaman yang sangat luas dan tidak terbatas, baik dilihat dari segala sisi mengenai Pancasila dan juga fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara dan deologi negara. pendidikan ialah sebuah upaya yang dilkukan secara sadar juga teratur sesuai rencana demi menciptakan keadaan belajar dan sebuah tahapan pembelajaran supaya peserta didik dapat secara aktif meningkatkan serta memaksimalkan pontensi yang ada di dalalam dirinya.
Tantangan yang paling berat dan utama, adalah masalah ekonomi dan budaya yang menggilas bangsa ini tanpa ampun. Sebab, ajaran Pancasila yang hakiki sama sekali tidak sesuai dengan arus modernisasi yang masuk ke bumi tercinta, Indonesia. Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan di Era mileneal. Tantangan mengajar Pendidikan Kewarganegaraan di era milenial saat ini butuh usaha keras. Justru tantangan tersebut bukan datang dari materi atau kurikulum pendidikan kewarganegaraan itu sendiri. Melainkan dari kualitas sumber daya manusia yang kompeten, yaitu guru.
- Kurangnya Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Salah satu tantangan terbesar adalah lemahnya pemahaman mendalam terhadap Pancasila. Di banyak sekolah, pendidikan Pancasila masih diajarkan secara teoritis dan hafalan, sehingga siswa kurang memahami esensi dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, nilai-nilai Pancasila tidak tertanam kuat dalam karakter generasi muda.
- Pengaruh Globalisasi dan Teknologi
Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi membawa berbagai ideologi dan budaya asing yang sering kali tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Media sosial, misalnya, menjadi tempat berkembangnya ujaran kebencian, hoaks, dan ideologi radikal. Generasi muda yang kurang dibekali pemahaman Pancasila bisa mudah terpengaruh oleh arus informasi yang tidak terfilter.
- Intoleransi dan Radikalisme
Peningkatan intoleransi dan radikalisme di masyarakat turut menjadi ancaman nyata bagi pendidikan Pancasila. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat menanamkan nilai toleransi sering kali menghadapi tantangan karena pengaruh paham-paham ekstrem yang masuk melalui lingkungan sekitar atau media digital.
- Metode Pembelajaran yang Kurang Menarik
Metode pengajaran pendidikan Pancasila di banyak sekolah masih konvensional dan monoton, sehingga siswa kurang tertarik. Ketika pembelajaran tidak relevan dengan kehidupan mereka, nilai-nilai yang diajarkan menjadi sulit dipahami dan diterapkan.
- Kesenjangan Pendidikan
Ketimpangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan menjadi tantangan lain. Di daerah terpencil, fasilitas dan sumber daya pendidik sering kali kurang memadai untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara efektif.
Terdapat beberapa landasan tantangan pendidikan pancasila sebagai berikut:
- Landasan Pendidikan Pancasila
Sebagai sebuah landasan dalam pendidikan Pancasila sangatlah mendasar yakni sebagai nilaiNilai Pendidikan Karakter. Didalam era globalisasi, pentingnya pendidikan karakter merupakan upaya dalam membangun karakter bangsa agar tidak kalah dalam persaingan global. Berikut beberapa landasan pendidikan Pancasila.
- . Landasan Sejarah (history)
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia tercipta melalui serangkaian tahapan panjang. Bangsa Indonesia menempuh jalan yang tidak mudah demi menemukan jati diri bangsa yang memiliki kedaulatan dan berprinsip yang merefleksikan Pancasila sebagai Filsafat hidup, yang memiliki lima dasar utama dan saling memiliki ikatan yang akan selalu terkaitan di dalam setiap sila. Melihat sejarah yang panjang akan membuat seseorang yang mempelajari nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
- Landasan Budaya (culture)
 Kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang terlihat dari peninggalan-peninggalan adat-istiadat serta perilaku dan norma-norma yang tidak tertulis namun tetap dipegang teguh sebagai sebuah pedoman dalam menjalani kehidupan.
Nilai-nilai kebangsaan yang terdapat di dalam setiap sila didalam Pancasila ialah nilai-nilai budaya yang tetap terjaga keasliannya di masyarakat yang memiliki nilai filosofi yang amt mendalam dan merupakan milik mayrakat keseluruhan dan bukan milik golongan tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H