Banyak sekali bisnis keluarga (family business) yang beroperasi dan sukses di tengah masyarakat Indonesia. Secara nyata, bisnis keluarga telah berkontribusi aktif dalam menggerakkan perekonomian di Indonesia, misalnya PT Djarum yang awalnya terkenal sebagai industri rokok, sekarang sudah merambah ke industri perbankan dan elektronik, bahkan menyumbang pemasukan negara hingga triliunan. Lalu, bagaimana peran bisnis keluarga yang lain dalam menggerakkan perekonomian Indonesia?
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Daya Qarsa, sekitar 95% bisnis di Indonesia termasuk ke dalam kategori bisnis keluarga. Di Indonesia sendiri, bisnis keluarga telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Kehadiran mereka telah menyumbang sekitar 82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara, bahkan menopang pemulihan ekonomi nasional pada saat krisis terjadi. Hal ini menjadikan peran bisnis keluarga sangat vital bagi perekonomian Indonesia.
Dalam konteks bisnis terdapat 3 bentuk bisnis keluarga di Indonesia, diantaranya Family-Owned Business (FOE), Family Owned and Managed Business (FOMB) atau Family Business (FB), dan Business Family (BF). Namun, jenis Family Owned and Managed Business (FOMB) yang sering kita jumpai di Indonesia, dimana bisnis keluarga semacam ini ditandai dengan kepemilikan posisi strategis dalam bisnis yang dipegang oleh anggota keluarga. Di sisi lain, bisnis keluarga juga mempunyai model pengelolaan yang beragam. Dikutip dari teori kompleksitas yang diusung oleh Gimeno, model bisnis keluarga dapat dikelompokkan menjadi 5 macam yaitu captain model, emperor model, family team model, professional family model, dan yang tertinggi adalah corporate model.
Tidak perlu diragukan lagi kehadiran bisnis keluarga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam perekonomian Indonesia. Memahami besarnya kontribusi bisnis keluarga, berikut beberapa peran penting bisnis keluarga dalam menggerakkan ekonomi Indonesia;
1. Membuka lapangan pekerjaan baru
Bisnis keluarga mempunyai peran yang sangat penting di lingkungan masyarakat, dimana mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini akan berdampak positif dalam menurunkan tingkat pengangguran. Selain itu, bisnis keluarga secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti Djarum Group yang menggurita ke banyak sektor sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja.
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
Semakin banyak bisnis keluarga yang sukses seperti PT Djarum, Bakrie Group, dan Ciputra Group, tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia. Selain itu, bisnis keluarga tidak hanya menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, akan tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara melalui investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan sektor-sektor ekonomi yang beragam di Indonesia.
3. Menjaga warisan budaya Indonesia
Bisnis keluarga memiliki potensi besar untuk menjaga dan memperkaya warisan budaya Indonesia apabila dapat dipertahankan antar generasi penerus. Keterlibatan yang kuat antar generasi penerus ini dapat mempromosikan dan mempertahankan nilai-nilai budaya yang khas dalam operasi bisnis mereka. Dengan demikian, bisnis keluarga tidak hanya berperan dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dalam pelestarian warisan budaya yang berharga bagi bangsa Indonesia. Salah satu contohnya yaitu PT Batik Keris yang tetap menjaga warisan keluarga dan budaya Indonesia berupa batik.
4. Menguatkan ekonomi Indonesia di kancah internasional
Bisnis keluarga memiliki potensi yang besar untuk memperkuat posisi ekonomi Indonesia di kancah internasional. Salah satu contohnya yaitu PT Indofood Sukses Makmur yang dapat menguatkan pertumbuhan ekonomi domestik dan mampu menembus pasar global. Sehingga, bisnis keluarga dapat menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat dan memperluas kedudukan ekonomi Indonesia di tingkat internasional. Tak hanya itu, pertumbuhan yang berkelanjutan didukung dengan kepemimpinan yang kuat, bisnis keluarga dapat menjadi pionir yang menggambarkan potensi dan daya saing Indonesia dalam percaturan perekonomian global.
Itulah beberapa peran vital bisnis keluarga dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Dengan menyumbang sebagian besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara dan menciptakan lapangan kerja, mereka tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi domestik tetapi juga menjaga warisan budaya dan memperkuat posisi ekonomi Indonesia di kancah internasional. Melalui kepemimpinan yang kuat dan inovasi berkelanjutan, bisnis keluarga akan terus menjadi motor utama dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H