Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang tumbuh dengan cepat. Sektor pariwisata sendiri merupakan salah satu penyumbang devisa bagi negara Indonesia. Pariwisata di Indonesia sangatlah maju dan unggul, karena Indonesia sendiri memiliki banyak tempat, adat, budaya, dan tradisi yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata. Seiring datangnya Corona Virus Disease, hampir semua roda kehidupan di belahan dunia mengalami kelumpuhan, tak terkecuali Indonesia. Pandemi Covid-19 merupakan salah satu wabah virus penyakit non alam yang timbul dari makanan yang dikonsumsi manusia, yaitu kelelawar. Wabah virus ini pertama kali muncul di Kota Wuhan, China yang sampai sekarang ini masih tersebar luas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia menyikapi dalam hal ini mengeluarkan salah satu instruksi yaitu sistem pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pembatasan sosial ini merupakan salah satu langkah yang dipercaya dapat menekan angka kasus yang terpapar virus ini (Yandri, 2020:1). Dan selain itu seluruh pekerjaan pun dirumahkan akibat dari wabah covid-19. Tentu, hal itu mengakibatkan terhentinya aktivitas dalam berbagai sektor, baik ekonomi, sosial, politik, dan usaha. Industri pariwisata merupakan salah satu yang turut mengalami kelumpuhan akibat adanya pandemi ini, yang mana seluruh destinasi wisata harus ditutup untuk sementara waktu, demi mengantisipasi adanya penularan virus corona ini. Oleh sebab itu, upaya untuk tetap bisa survive atau tetap menjaga asa untuk bertahan ditengah situasi pandemi ini, ada yang harus dilakukan. Sebagaimana yang diberitakan oleh sejumlah media massa, sekitar lebih dari 7000 pekerja wisata yang dirumahkan. Sebab, tak ada lagi wisatawan yang berkunjung ditengah masa pandemi ini. Tentu pelaku usaha dalam hal ini membuat strategi pemulihan yakni pengembangan pariwisata berbasis Virtual Tour. Dalam pariwisata berbasis Virtual Tour ini dapat meningkatkan perekonomian perusahaan maupun nasional.
SEKTOR PARIWISATA DI INDONESIA
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat terkenal dengan berbagai macam adat dan budaya serta tradisi dan banyak keindahan alam lainnya. Hal ini merupakan salah satu peluang yanng dimanfaatkan negara terhadap industri pariwisata. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga penyumbang devisa negara setelah komoditas minyak dan gas bumi serta kelapa sawit. Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih. Kekayaan alam yang dimiliki oleh Negara Indonesia sangat banyak dan beragam. Indonesia sendiri memiliki 17.508 pulau yang 6.000 diantaranya tidak berpenghuni. Indonesia merupakan negara yang berkepulauan besar serta penduduknya banyak di dunia. Bermacam-macam pantai di Sulawesi serta beragam taman yang ada, ini merupakan salah satu contoh tujuan alam yang ada di Indonesia. Provinsi yang sering dikunjungi di Indonesia adalah Bali. Bali merupakan Provinsi yang sangat terkenal di Indonesia, berbagai macam objek wisata serta ada dan istiadat yang khas, membuat Bali menjadi sasaran utama pelancong yang datang dan berkunjung di Indonesia.
Selain destinasi wisata yang disebutkan diatas, destinasi wisata museum juga turut andil dalam perkembangan pariwisata di Indonesia. Kota Semarang dan Yogyakarta merupakan kota yang penuh dengan bangunan, cerita, dan pengalaman tentang perspektif sejarah. Salah satu contoh konkretnya adalah Kota Lama Semarang yang mendapat gelar World Heritage City dari UNESCO. Serta diberbagai sudut Kota Yogyakarta yang mendapat gelar dari UNESCO, sebagai contoh Candi Borobudur, Keraton Yogyakarta dan sebagainya.
Pariwisata juga memberikan kontribusi untuk penciptaan lapangan pekerjaan, kegiatan produksi dan pendapatan nasional (PDB), pertumbuhan sektor swasta dan pembangunan infrastruktur. Pariwisata juga berpotensi mendorong peningkatan penerimaan negara dari pajak, terutama pajak tidak langsung. Meskipun beragam kontribusi pariwisata terhadap perekonomian telah disadari sejak lama namun sejauh penelitian tentang pengaruh pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi belum mendapatkan porsi yang cukup besar di Indonesia, sehingga sulit menentukan arah hubungan antar kedua variabel. Berdasarkan fakta tersebut, studi ini akan mencoba mengelaborasi lebih lanjut arah hubungan atau pengaruh pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Nizar, 2011:3).
KANS WISATA PASCA PANDEMI
Perlu disadari, dalam skenario berlakunya norma baru pasca pandemi, yaitu berupa pembatasan jarak interaksi antar manusia dan ancaman penularan pada kerumunan massa, industri pariwisata menghadapi dilema yang sulit. Dilema yang dialami industri pariwisata pasca pandemi adalah bagaimana meningkatkan produktivitas namun harus dapat menghindari potensi penularan yang mungkin terjadi jika wisatawan hadir kembali dalam jumlah banyak. Mengingat pentingnya untuk tetap menjaga jarak antar diwisatawan di tempat objek wisata, maka pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait juga perlu menyiapkan kebijakan atau peraturan pendukung yang dapat mencegah kerumunan. Area kawasan wisata perlu dipetakan terlebih dahulu untuk mengetahui daya dukung lingkungan yang tersedia. Setelah itu, perlu dikaji dan disepakati bersama antar pemegang kepentingan dikawasan wisata tentang jumlah dan kapasitas wisatawan maksimal yang diijinkan berkunjung (Gunagama, 2020:61).
Masyarakat sekitar dan pengusaha jasa wisata perlu mendapat edukasi terkait hal tersebut supaya bergotong royong mengawal dan mematuhi kebijakan yang dibuat untuk mencegah penyebaran wabah corona di lingkungan objek wisata. Sudah dijelaskan diatas pertama mengenai prospek/kans wisata pasca pandemi, selanjutnya pada prospek kedua, pengembangan pariwisata melalui peran digital, atau digital tourism didefinisikan sebagai pengalaman berwisata yang didukung oleh teknologi digital sebelum, selama, dan sesudah kegiatan wisata dilakukan. Dalam pariwisata, digitalisasi menyajikan peluang untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempertajam keunggulan kompetitif. Selain itu, peran digitalisasi juga dapat membantu untuk mengembangkan dan menyesuaikan penawaran produk, meningkatkan konektivitas, menghasilkan data untuk melacak kinerja, dan membantu untuk meningkatkan manajemen di lingkungan pariwisata.
MUSEUM VIRTUAL SEBAGAI BENTUK MODERNISASI
Museum menurut International Council Of Museum (ICOM) adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, bersifat terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan, dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungan untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi (Styliani, 2009:10). Museum menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 pasal 1 ayat 1 adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materi hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestariaan kekayaan budaya bangsa.
Modernisasi sendiri mempunyai arti sebagai proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai tuntutan masa kini. Menurut Koentjaraningrat mendefinisikan modernisasi sebagai suatu usaha secara sadar yang dilakukan oleh suatu bangsa atau negara untuk menyesuaikan diri dengan konstelasi dunia pada suatu kurun tertentu dimana bangsa itu hidup. Komputer dapat membuat lingkungan simulasi tiga dimensi (3D) yang dapat berinteraksi layaknya lingkungan asli menggunakan peralatan elektronik tertentu. Lingkungan simulasi ini sering disebut Virtual Reality. Jika sebuah lingkungan simulasi dikondisikan layaknya sebuah museum maka akan menjadi sebuah museum virtual. Museum virtual dapat diartikan sebagai sumber informasi dari multimedia, dan dengan interaksi pengguna untuk mendapatkan pengalaman layaknya di museum. Museum virtual secara garis besar adalah kumpulan gambar, file, suara, teks dokumen, dan video dari sejarah, ilmiah atau kepentingan budaya yang direkam secara digital dan dapat diakses melalui media elektronik.
Dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet yang semakin maju, beberapa tempat wisata telah mengembangkan wisata digital melalui jejaring internet yang dapat diakses dan dinikmati tanpa harus berinteraksi dengan orang lain. Salah satunya hanya dengan mengunjungi Google Arts and Culture, pengunjung dapat bisa berwisata virtual menikmati koleksi-koleksi yang ada di museum lokal maupun internasional. Keterkaitan museum virtual dengan modernisasi adalah perkembangan jaman yang sudah lebih maju, alat-alat elektronik sudah mutakhir kini dapat menikmati museum virtual tanpa harus datang ke museum, disaat pandemi sekarang ini, aplikasi museum virtual sangat diperlukan untuk meminimalisir penularan virus covid-19. Internet dianggap sebagai alat pemasaran dan menjadi suatu bentuk modernisasi yang kuat dan efektif dalam pariwisata. Internet secara konsisten diterima sebagai sarana edukasi untuk mendistribusikan informasi dan komunikasi.
Salah satu strategi jasa wisata dengan dikembangkan nya museum virtual ini guna membantu pemulihan ekonomi di sektor pariwisata yang terdampak sangat signifikan selama pandemi covid-19, pemerintah Indonesia diharapkan untuk membantu para pelaku jasa wisata agar perekonomian perusahaan maupun nasional terbantu akibat pandemi ini.
Daftar Pustaka
Gunagama, G. M., dkk, 2020, “Pariwisata PascaPandemi: Pelajaran Penting dan Prospek Pengembangan”. Jurnal Arsitektur Kota dan Pemukiman Vol. 5 No. 2, hlmn 61.
Hairunnisa, 2020, Artikel Berita https://economy.okezone.com/ diakses pada tanggal 24 Desember 2020 pukul 11:30 WIB.
Nizar, A. M., 2011, Tourism Effect On The Economic Growth In Indonesia, Germany: University Library Of Munich.
Styliani, S., 2009, “Virtual Museum, A Survey and Some Issues For Consideration". Journal Of Cultural Heritage Vol. 10 No. 4.
Walakula, Y. B., 2020, “Analisis Eksistensi Pariwisata Di Indonesia Di Tengah Situasi Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19)”. Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan I Vol. 1 No. 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H