Resensi novel Marmut Merah Jambu
A. Identitas Novel
Judul Buku: Marmut Merah Jambu
Genre Buku: Nonfiksi-Komedi
Pengarang: Raditya Dika
Penerbit: Bukune
Cetakan ke-: V
Tahun Terbit: Jakarta, 1 Juni 2010
Tebal Buku: 222 halaman, 13x20cm
Harga Buku: Rp.39.000
ISBN: 602-8066-64-8
B. Sinopsis
Pengalaman cinta yang beragam, mulai dari cinta diam-diam, indahnya pdkt, ditolak mentah-mentah sampai ditaksir cewek aneh. Radit mengawali kisah pada buku ini dengan kisah cintanya bersama teman sekelasnya Aldi. Mereka menyukai cewek kelas lain. Aldi jatuh cinta diam-diam pada Widya dan Radit jatuh cinta diam-diam pada Ina.Â
Mereka tak mampir mengungkapkan perasaan mereka karena merasa diri mereka culun. Pada saat SMA Radit dan Ina bersekolah disekolah yang sama. Radit dan Ina pun akhirnya sering jalan bareng, dan Ina pun mulai menceritakan tentang cowok yang disukainya. Cinta Radit pun bertepuk sebelah tangan. Mereka akhirnya berpisah karena Radit akan kuliah diluar negeri. Tidak hanya berfokus pada kisah cinta.Â
Novel ini juga mengisahkan tentang kekompakan dan kasih sayang sebuah keluarga, perjuangan Radit dalam pembukuan dan perfilman buku Kambing Jantannya dan juga kisah tentang kucing peliharaan Radit, Alfa yang diimajinasikan seperti manusia.Â
Kisah novel ini diakhiri dengan suatu momen yang sangat dalam bagi para pembaca, yaitu tentang "Unrequited Love" atau cinta yang tak terbalaskan. Sebuah momen perenungan tentang keberadaan orang yang tidak bisa kita lupakan sepenuhnya, dengan mengutip suatu kutipan Charles Brown dalam komik Peanuts yang berbunyi; "Nothing can takes the flavor out of peanut butter quite like unrequited love."
 C. Unsur Intrinsik
Tema: Pengalaman pribadi
Alur: Maju
Penokohan:
-Mama Nasution: Sayang anak-anaknya, suka melebih lebihkan sesuatu
 -Radit: Dungu, jenaka, terlibat culun, pandai, cerdas
-Edgar: Polos, tidak mau rugi, santai
-Ina: Baik, gengsian, perhatian
-Ara: Baik, peduli, Sahabat sejati
Sudut Pandang: Orang pertama pelaku utama
Latar Tempat: Dalam novel ini juga menggunakan latar tempat, lebih tepatnya daerah Jakarta Selatan. Dalam novel ini juga dituliskan beberapa tempat seperti Kemang, Pondok Indah Mal, dan lain sebagainya.
Waktu: Berhari-hari
Suasana: Lebih menggambarkan suasana hati Radit yang kadang senang kadang juga sedih.
D. Unsur Ekstrinsik
Nilai-nilai: Nilai sosial tentang percintaan remaja, kasih sayang keluarga
Bahasa: Bahasa sehari-hari (bahasa remaja)
Gaya Cerita: Diceritakan secara jenaka, banyak dikemas dengan komedi
E. Kekurangan
- Terdapat beberapa kalimat sumbang dalam beberapa bab.
- Adanya paragraf yang belum selesai, sehingga sebagian pembaca baru bisa memahami setelah beberapa kali dibaca.
- Tidak ada koherensi antar satu bab dan yang lainnya.
- Terdapat penggunaan kata-kata yang vulgar.
F. Kelebihan
- Menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga mudah dipahami para remaja.
- Isi bukunya sesuai dengan kehidupan remaja masa kini.
- Alur dari novel ini sendiri pun tidak terlalu sulit untuk dipahami.
G. Kesimpulan
Buku ini sangat cocok untuk para remaja yang buku dengan genre komedi, dan juga novel ini bercerita tentang kisah percintaan sang penulis yang kemungkinan berhubungan juga dengan yang dirasakan para remaja. Terlepas dari buku ini yang bergenre komedi, banyak nilai-nilai yang bisa kita petik dari novel ini.Â
Penulisan novel ini juga menggunakan gaya bahasa sehari-hari dan tidak terpaku pada ejaan yang disempurnakan (EYD), jadi ini yang membuat novel ini asik dan mudah dipahami, sulit untuk memutuskan apakah ini termasuk kedalam kekurangan atau kelebihan.Â
Novel ini bisa terbilang sangat bermanfaat, karena mengajarkan remaja untuk melihat prioritas antara cinta dan keluarga sebab banyak remaja masa kini yang hanya mementingkan pacaran dan menomorduakan keluarga, tak hanya memberi pesan novel ini juga mengungkapkan apa yang remaja umumnya rasakan sebab tak jarang remaja sulit untuk jujur pada dirinya sendiri dan mampu mengekspresikan diri.