Masyarakat harus dipandang sebagai suatu sistem dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Oleh karena itu, hubungan antara bagian-bagian tersebut bersifat timbal balik. Sistem sosial selalu cenderung ke arah keseimbangan dinamis, bahkan ketika integrasi sosial tidak dapat sepenuhnya dicapai.
Bahkan ketika ada ketegangan, penyimpangan disfungsional dan penyimpangan, sistem sosial selalu bergerak menuju integrasi. Unsur terpenting dalam integrasi sistem sosial adalah konsensus atau konsensus di antara anggota masyarakat mengenai nilai-nilai sosial tertentu.
(Sistem Sosial dan Aktor)
sistem sosial adalah interaksi antara 2 orang atau lebih dalam lingkungan tertentu tapi interaksinya tidak ada habisnya, namun individu Juga itu saja menutupi Interaksi antar kelompok kelompok, agen, langsung Kapan Kapan organisasi organisasi. sistem sosial selalu ditujukan untuk keseimbangan keseimbangan dan pendidikan itu bukan keseimbangan Secara kebetulan Namun pada Konsensus, penilaian umum masyarakat. paling Penting untuk evaluasi ini norma bersosialisasi dari lalu bentuk strukturnya Sosial.
Aktor
pandangan aktor tentang alat dan Tujuan bersifat tidak langsung dan dibentuk oleh keyakinan dan norma.
Aktor tidak menghadapi situasi sebagai individu, tetapi sebagai posisi peran sosial yang memungkinkan perilaku yang sesuai dan juga berhubungan dengan peran sosial lainnya.
EKSISTENSI AKTOR (INDIVIDU) DALAM SISTEM SOSIAL
Persyaratan kunci bagi terpeliharanya integrasi pola nilai dalam sistem sosial adalah proses INTERNALISASI & SOSIALISASI. Namun Parson mengatakan bahwa umumnya dalam sistem sosial aktor bertindak sebagai penerima pasif dalam proses sosialisasi. Dari sosialisasi inilah Parsons dikritik oleh Francois Baurricaud dengan "dialektika sosialisasinya".
Tindakan Sosial Aktor (INDIVIDU)
Tindakan manusia itu bersifat voluntaristik, lalu Tindakan individu diarahkan pada tujuan, kemudian Tindakan individu diatur oleh alat dan tujuan, Tindakan individu sebagai pelaku dengan alat yang ada akan mencapai tujuan dengan berbagai macam cara, juga dengan bimbingan nilai dan ide serta norma, selanjutnya merupakan Tindakan individu manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana (alat) dan tujuan yang akan dicapai dan dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, dan apa yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma, dan yang terakhir Tindakan individu manusia ditentukan oleh orientasi subjektifnya, yaitu berupa orientasi motivasional dan orientasi nilai.