Berikut ini adalah penjelasan tentang barang publik dan kegagalan sektor publik
 a. Barang publik adalah barang -barang dan jasa-jasa yang diproduksi serta dikonsumsi oleh masyarakat dapat dikelompokan secara garis besar menjadi barang privat dan barang publik berdasarkan karakteristik dan cara penggunaanya.Â
Barang privat adalah barang atau jasa yang bersifat ekslusif , di mana hanya individu yang membayar dapat menikmati manfaatnya , serta konsumsi oleh satu individu mengurangi ketersediaan bagi individu lain (bersifat rival).
 Contohnya : makanan , pakaian , pesawat , televisi dan lain-lain Sebaliknya , barang publik adalah barang atau jasa yang bersifat non-rival ,artinya konsumsi oleh satu orang tidak mengurangi menfaat bagi orang lain. Contohnya : pertahanan dan keamanan nasional , mercusuar , pengendalian banjir dan program pemberantasan hama penyakit yang dilakukan oleh pemerintah.Â
b. Kegagalan sektor publi terjadi ketika pemerintah atau Lembaga-lembaga sektor public tidak mampu memenuhi tujuan ekonominya secara efisien , yaitu menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau mengelola sumber daya secara optimal. Akibatnya , hasil yang diharapkan tidak tercapai , baik dari segi kualitas , kuantitas maupun distribusi sehingga kesejahteraan masyarakat tidak maksimal. Ada beberapa alasan mengapa sektor publik cenderung mengalami inefisiensi ekonomi :Â
* Informasi yang tidak lengkap atau asimetris Pemerintah sering kali memiliki informasi yang tidak lengkap atau kurang akurat mengenai kebutuhan masyarakat , sehingga Keputusan alokasi sumber daya menjadi tidak efektif.Â
* Birokrasi yang kompleks Prosedur birokrasi yang Panjang dan berbelit- belit dapat memperlambat pelaksanaan program atau pengambilan keputusan , meningkatknya biaya administrasi dan mengurangi efisiensi.Â
* Kurang insentif untuk efisiensi Berbeda dengan sektor swasta yang berorientasi pada keuntungan , sektor publik cenderung kurang memiliki insentif untuk efisiensi karena tidak menghadapi tekanan pasar yang sama.
 * Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan Praktik korupsi atau nepotisme dalam sektor publik dapat mengakibatkan alokasi sumber daya yang tidak sesuai seperti dana publik yang bocor atau proyek yang tidak prioritas.
 * Masalah free -- rider Dalam penyediaan barang publik , pemerintah sering menghadapi masalah free-rider , di mana masyarakat menikmati manfaat tanpa berkontribusi , sehingga pembiayaan barang tersebut tidak efisien.
 * Kurangnya mekanisme evaluasi dan pengawasan Ketidakefisienan sering kali disebabkan oleh minimnya evaluasi terhadap program-program pemerintah , sehingga kegagalan atau kesalahan dalam pelaksanaan sulit terdeteksi dan diperbaiki.Â
* Skala operasi yang terlalu besar Ketika sektor public tumbuh terlalu besar dan kompleks , koordinasi antar-unit menjadi sulit , sehingga menciptakan efisiensi dalam pengelolaanÂ
Dampak inefisiensi sektor publikÂ
* Pemborosan anggaran negaraÂ
* Penurunan kualitas layanan publik
 * Ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah
 * Penurunan kesejahteraan sosial secara keseluruhanÂ
Untuk mengurangi inefisiensi , pemerintah perlu meningkatkan transparansi , efisiensi birokrasi dan melibatkan sektor swasta atau masyarakat dalam penyediaan barang dan jasa melalui mekanisme seperti public-private partnership (ppp) atau outsourcing. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI