Keterangan :
D : kurva permintaan
S : kurva penawaran
P : harga
Q : kuantitas (barang)
E0 : titik ekuilibirum
Pada tingkat harga P0 Â dan jumlah kuantitas Q0. Terdapat perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Titik perpotongan antara kedua kurva ini disebut sebagai titik keseimbangan . pada titik kseseimbangan , harga dan kuantitas yang terbentuk mencerminkan kesepatakan antara produsen dan konsumen di pasar. Titik keseimbangan menunjukan bahwa pada harga P0 jumlah barang yang ingin dibeli oleh konsumen(permintaan) sama dengan jumlah barang yang ingij dijual oleh produsen (penawaran) yaitu sebesar Q0. Titik keseimbangan ini dilambangkan dengan E0 yang menunjukan posisi interaksi antara permintaan dan penawaran menghasilkan harga keseimbangan sebesar P0 dan kuantitas keseimbangan sebesar Q0. Dengan asumsi ceterus paribus ( artinya faktor-faktor lain dianggap tetap). Dalam kondisi , produsen mau menawarkan produk pada harga P0 karena harga tersebut dianggap sesuai harga biaya produksi dan keuntungan yang diinginkan.jika ada perubahan dalam faktor-faktor tertentu, seperti kenaikan pendapatan biaya produksi , maka kurva permintaan atau penawaran akan bergeser , yang kemudian menggeser titik keseimbangan E0 ke posisi baru.
Gambaran perubahan keseimbangan :
- Pergerakan akan kurva permintaan : kenaikan pendapatan menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kanan (D1 menjadi D2 ) karena pada setiap tingkat harga , konsumen bersedia dan mampu membeli lebih banyak barang.
- Titik keseimbangan baru : (E2) akan berada di atas titik keseimbangan awal (E1) pada kurva penawaran , di mana harga akan meningkat dan jumlah yang diperjaulbelikan di pasar juga akan meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H