Pembahasan Soal Peran Aset Keuangan dan Penyebab Munculnya Inovasi Keuangan

1. Mr. Alex melakukan pembelian aset keuangan berupa obligasi yang dilakukan diluar negeri. Karena terjadi arus kas dengan mata uang domestik yang nantinya akan terjadi konversi valas, Mr Alex akan menghadapi ketidakpastian kurs di pasar valas. Berdasarkan contoh kasus tersebut, Jelaskan macam risiko yang terjadi atas transaksi tersebut?

jawab : 

 Risiko yang dialami oleh Mr.alex ialah Risiko kurs yang di mana Mr. Alex melakukan pembelian aset keuangan berupa obligasi di luar negeri, sehingga ia akan dihadapkan dengan potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Dalam kasus ini , perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan atau pendapatan yang diterima dalam mata uang domestik. Apalagi Mr alex telah melakukan pembelian berupa obligasi di luar negeri ,sehingga konversi sangat tergantung pada tingkat kurs yang terjadi di pasar valas tersebut.Resiko seperti ini yang berkaitan dengan pembelian aset keuangan di luar negaranya maka ketika Mr alex ingin membayar, arus kas harus disesuaikan dengan mata uang negaranya.

2. Mr. bons memiliki usaha dibidang perdagangan mesin pabrik. Pada bulan juli 2024 Mr bons mendapatkan pesanan senilai Rp.350jt dari pelanggan. Setelah dihitung oleh bagian keuangan pesanan tersebut membutuhkan dana sekitar Rp.250jt sedangkan dana yang ada hanya Rp.150jt. Karena kekurangan dana Mr. Bons melakukan kerjasama dengan Mr. James dan Mr Lam yang secara tidak sengaja mereka bertemu di seminar bisnis. Mr. James menginginkan sharing dalam bentuk saham senilai Rp.100jt sedangkan Mr. Lam dalam bentuk obligasi senilai Rp.50jt. Jelaskan peran aset keuangan dan risk sharing pada contoh  kasus tersebut ?

jawab :

Dalam kasus yang dari ketiga orang yaitu Mr.bons, Mr james dan Mr lam, mereka bertmu dalam seminar bisnis. Kasus tersebut yang mana Mr.bons sendiri memiliki usaha di bidang perdagangan mesin pabrik, tetapi pada bulan juli 2024 Mr. Bons mendapat pesanan senilai Rp 350 juta dari pelanggan , namun pas dihitung oleh bagian keuangan ternyata untuk pesanan itu membutuhkan dana 250 juta, sedangkan Mr.bons sendiri hanya mempunyai uang sebesar 150 juta. Nah dalam kasus ini Mr bons mencari cara bagaimana uang tersebut bisa sesuai dengan dana pesanannya agar usahanya lancar, kemudian untuk kasus Mr james dan Mr lam yang telah di jelaskan di soal bahwa Mr james menawarkan saham senilai Rp 100 juta dengan berinvestasi di perusahaan Mr bons dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Sebagai pemegang saham Mr james memiliki hak atas bagian dari laba perusahaan, selain itu jika nilai perusahaan meningkat, nilai saham yang dimiliki juga akan meningkat, memberikan keuntungan yang lebih besar bagi Mr james. Dalam hal ini , saham berfungsi sebagai sarana untuk menarik investor yang bersedia berbagi risiko dan potensi keuntungan. Kemudian Mr.lam menawarkan obligasi senilai Rp 50 juta, yang berfungsi sebagai instrumen utang. Dengan membeli obligasi Mr .lam memberikan pinjaman kepada Mr. Bons dengan janji bahwa pokok pinjaman akan dikembalikan pada akhir periode tertentu, ditambah bunga yang disepakati. Obligasi menawarkan arus kas yang lebih stabil bagi Mr .lam karena dia akan menerima pembayaran bunga secara berkala. Hal ini membuat obligasi menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang mencari pendapatan tetap. Dengan demikian, obligasi juga berperan penting dalam meningkatkan likuiditas usaha Mr.bons, memberikan dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan opersional tanpa membebani struktur kepemilikan perusahaan. Karena Mr james bersedia sharing dalam bentuk saham, dengan kesepakatan keuntungan dibagi secara proposioanal. Sementara Mr lam menginginkan dalam bentuk puitang dengan bunga yang pasti yaitu obligasi.. Saham dibeli oleh Mr james senilai Rp 100 juta dan obligasi Mr. Lam dibeli senilai Rp 50 juta. Setelah transaksi tersebut Mr james bertanggung jawab untuk memproduksi mesin dengan tanpa bantuan apaun dari Mr james dan Mr lam.Sekarang Mr bons memiliki dana lebih dari Rp 250 juta , yang diperkirakan cukup untuk membiayai produki mesin di pabriknya. Dari cerita tersebut , aset keuangan muncul, yaitu saham senilai Rp 100 juta dan obligasi senilai 50 juta, munculnya aset keuangan ini memindahkan dana dari tangan Mr james dan Mr lam ke tangan Mr bons dan ini berarti aset keuangan berfungsi sebagai media untuk memindahkan dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana.Pengalihan dana ini merupakan salah satu fungsi utama dari aset keuangan. Apabila Mr bons tidak mengikuti kemauan nya Mr james dan Mr lam maka mungkin ini akan sulit untuk bersedia memindahkan dan dari tangan mereka ke tangan Mr bons, meskipun mereka sudah saling kenal. Selain fungsi memindahkan dana, aset keuangan yang muncul dari transaksi tersebut juga menunjukan adanya pembagian risiko (risk sharing). Mr bons sebenarnya memiliki dana Rp 150 juta dan untuk membiayai produksinya tinggal kurang 100 juta , namun kenyataannya Mr bons menerbitkan aset keuangan senilai Rp 150 juta yang berarti tidak bersedia menginvestasikan semua dana yang dimiliki karena mengandung risiko. Mr bons tampaknya tidak mau menaggung risiko ini sendirian dan membagi risiko bersama pihak lain dengan cara menerbitkan aset keuangan.  

3.  Inovasi keuangan mengalami perkembangan yang cukup dinamis dari waktu ke waktu, mulai dari periode 1990 yang didominasi oleh aspek institusi dan regulasi hingga tahun 2008 yang berbasis ICT. Jelaskan faktor yang memicu adanya inovasi keuangan tersebut ?

jawab :

Pada periode 1990 hingga 2008, inovasi keuangan berkembang pesat karena beberapa faktor utama yang melibatkan aspek institusi ,regulasi dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Inovasi ini terjadi dalam konteks perubahan global yang mendorong integrasi ekonomi dan pasar keuangan di seluruh dunia. Perkembangan inovasi keuangan ini tidak terlepas dari pengaruh pertumbuhan ekonomi global yang cepat, ketergantungan pada intermediasi keuangan yang meningkat , peningkatan kesejahteraan penduduk, perdagangan dan liberalisasi neraca modal, perubahan rezim moneter internasional dari sistem Bretton Woods yang bertujuan menciptakan stabilitas ekonomi global menuju sistem nilai tukar yang dapat disesuaikan , inovasi terus berlanjut dengan orientasi dominan pada perubahan kelembagaan dan instrumen -instrumen legal baru yang dihasilkan dari liberalisasi dan deregulasi keuangan , baik domestik maupun internasional. Inovasi keuangan mengalami perubahan yan radikal , seiring dengan meningkatnya peran internet , komputer pribadi , transmisi data interkoninental , telelpon seluler dan bentuk -bentuk baru layanan digital. Eksistensi aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang tersebar luas dalam proses produksi sektor keuangan juga telah mengubah perorganisasian aktivitas keuangan. Ketersediaan mesin otomatis (ATM) dan kekuatan pemrosesan. Berikut beberapa penjelasan mengenai faktor-faktor yang memicu inovasi keungan pada periode tersebut :

 * Globalisasi pasar keuangan Pasar keuangan di seluruh dunia menjadi semakin terhubung dan saling ketergantungan karena globalisasi, arus m odal lintas negara meningkat, membuka peluang investasi internasional yang lebih besar dan memungkinkan investor untuk mengakses berbagai produk investasi dari seluruh dunia. 

* Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) Kemajuan ICT pada periode ini memberikan fondasi teknologi yang lebih cepat, aman dan efisien. Dengan berkembangnya internet, komputer dan sistem komunikasi , lembaga keuangan dapat menciptakan layanan e-banking dan platfrom investasi online yang memudahkan nasabah dalam mengakses dan mengelola portofolio mereka. 

* Meningkatnya permintaan terhadap produk keuangan yang kompleks Seiring dengan meningkatnya literasi dan kesadaran , investor semakin memahami dan menginginkan produk yang dapat memberikan hasil optimal dengan risiko terukur. Kebutuhan ini mendorong lahirnya produk-produk seperti derivatif, opsi dan sekuritisasi yang memungkinkan divertifikasi risiko dan pengelolaan portofolio yang lebih baik. 

* Meningkatnya literasi dan akses informasi keuangan Perkembangan teknologi informasi juga memudahkan akses terhadap informasi keuangan , yang mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat. Nasabah lebih mudah mendapatkan informasi terkait investasi , produk keuangan , dan rsisko yang menyertainya.

 * Persaingan antar-institusi keuangan Pada periode ini , persaingan antara bank, perusahaan asuransi , perusahaan sekuritas dan lembaga keuangan lainnya semakin ketat. Untuk tetap kompetitif , institusi-institusi keungan berusaha menawarkan produk-produk inovatif dan layanan yang lebih baik kepada nasabah. Faktor -faktor di atas bekerja secara sinergis dalam mendorong inovasi keuangan pada periode 1990 hingga 2008 , menciptakan berbagai produk dan layanan baru yang menawarkan fleksibilitas , aksesibilitas dan potensi haisl yang lebih tinggi bagi para pelaku pasar.  

4.Pada contoh di Indonesia memiliki uang inti sebesar 20 triliun, di perbankan tercatat giro senilai 5 triliun, tabungan dan deposito sebesar 15 triliun, dan dari perusahaan kartu kredit tercatat senilai 2 triliun. Dari contoh tersebut hitunglah jumlah uang yang beredar? 

jawab :

Dari soal nomor 4 diketahui bahwa

 Mo uang inti = 20 triliun M1 = Mo + giro = 20 triliun + 5 triliun = 25 triliun , jadi M1 = 25 triliun 

M2 = M1 + tabungan dan deposito = 25 triliun + 15 triliun = 40 triliun, jai M2 = 40 triliun 

M = M2 + uang kuasai = 40 triliun + 2 triliun = 42 triliun

 M = jumlah uang yang beredar = 42 triliun  

Kompasianival

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H