Setelah berbincang sejenak dan menyusupkan amplop santunan seikhlasnya, menyalami kembali nyonya rumah yang terlihat begitu sabar dalam kehilangannya, kakipun diayun memburu tujuan berikutnya : Sebuah supermarket sederhana di lingkungan perumahan.
Saat menghampiri sudut penjualan daging ayam segar, berpapasan dengan seorang ibu yang notabene masih tetangga juga. Percakapan ringan tentang menu masakan.bersambung dengan berita duka yang ujungnya begitu lembut dan hangat meresap ke kedalaman lubuk hati.
"Mau masak buat keluarga mendiang," Tuturnya," Sudah biasa, setiap ada yang meninggal di RT kita, ibu-ibu akan berbagi tugas memasak untuk keluarganya agar mereka tidak direpotkan soal makan selama pengurusan jenazah."
Potongan daging ayam itu mungkin akan menjelma menjadi sup nan lezat atau rendang yang sedap atau hidangan lain, namun apapun itu sudah pasti akan menghangatkan hati dan meringankan lara keluarga yang tengah berduka.
Ma sya Allah walhamdulillah, empati itu ternyata masih ada ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H