Fenomena terakhir inilah yang menjabarkan kerugian mutlak sebagai manusia yang tak bakalan menikmati kesejahteraan paripurna semasa hidup di dunia dan berakhir mengenaskan jadi tetangga klan setan di neraka pada fase kehidupan akhiratnya.
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Empat hal yang menyelamatkan seorang manusia dari kerugian; yaitu iman, amal saleh, berbagi nasehat untuk mentaati haqq, dan berbagi nasehat untuk memelihara kesabaran.
Secara sederhana bisa dijabarkan bahwa jika manusia tidak mau hidupnya merugi; maka ia harus beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'alaa, melaksanakan ibadah sesuai perintahNya, berbuat baik untuk dirinya sendiri, dan berusaha memberikan manfaat bagi orang lain. Salah satu manfaat yang dimaksud adalah saling menasehati untuk taat pada perintahNya dan bersabar menjauhi hal-hal bathil yang memang sangat menggiurkan karena bujukan berbagai jenis syahwat duniawi.Â
Syahwat duniawi inilah yang berpotensi menjebloskan manusia pada berbagai jenis 'kegelapan' seperti kebodohan, kekufuran, dan segala bentuk kemaksiatan. Hal ini pula yang menjadi fokus perjuangan dakwah para nabi dan segenap elemen sosial ulama - umarra' - umat (ulama - pemimpin - masyarakat) untuk membimbing segenap manusia untuk bersama-sama meninggalkan kegelapan menuju benderang hakiki cahaya Illahi, Sang Pencipta sekaligus Sang Pemelihara kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H