Begitulah yang dikatakan pelatih Reserve Officers Training Corps (ROTC) pada petenis berbakat Indonesia asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Panji Untung Setiawan (24), dan kawan-kawan sesama mahasiswa bukan warga AS yang menuntut ilmu di University of South Alabama di tengah-tengah aktifitas latihan semi militer sepekan mereka beberapa tahun silam.
ROTC adalah semacam pembinaan-latihan kemiliteran sukarela bagi para mahasiswa di seantero Amerika Serikat (AS) yang diharapkan bisa menjadi sumber regenerasi perwira berkualitas di jajaran militer lintas angkatan negara adikuasa itu. Meski 'sukarela', agenda yang harus diikuti oleh mereka yang memutuskan untuk jadi peserta terbilang sangat disiplin dan sistematis. Selain kurikulum perkuliahan, mereka pun harus menjalani agenda pembinaan kemiliteran ROTC.
"Negara (AS) ini bukannya membutuhkan tombol-tombol senjata canggih buatan pabrik untuk melawan musuh. Negara ini justru membutuhkan military students yang militan dalam membela negaranya."Tutur Panji, sebagaimana dilansir Bernie News (31/10), menirukan pernyataan pelatih ROTC-nya,"Kita wajib kuatir pada sebuah negara di Asia Tenggara yang di setiap provinsi-nya memiliki (satuan-satuan) military students.".
Sebuah negara di Asia Tenggara? Military students (mahasiswa yang menjalani latihan kemiliteran, -pen.) ? Panji pun bertanya-tanya, jangan-jangan yang dimaksud adalah Indonesia dan military students itu Resimen Mahasiswa (Menwa) ? Ternyata jawabannya : 'Ya!'.
Sebagai putra sulung dari eks Komandan Batalyon Menwa XI 'Cobra' Universitas Moestopo Beragama Jakarta, Erny Susanti; Panji cukup familiar dengan institusi belanegara mahasiswa yang beratribut seragam hijau tentara dan Baret Ungu itu. Ucapan sang pelatih membuatnya menyadari satu hal bahwa apa yang kini tengah diperjuangkan Sang Ibu benar adanya. Menwa harus dipertahankan sekaligus dibina secara optimal sebagai bagian dari potensi pertahanan-keamanan untuk melindungi Ibu Pertiwi dari incaran kekuatan-kekuatan asing beserta para kroni mereka yang ingin mencabik-cabik keutuhannya demi keuntungan egoistik mereka.
Selepas lulus sebagai sarjana IT University of South Alabama dengan predikat magna cum laude;  petenis kelahiran Lombok yang pernah dinobatkan sebagai 'Student Athlete of The Year 2013-2015' saat menjadi atlet binaan Club Med Tennis Academies (Florida), menduduki peringkat pertama tenis nasional untuk kategori yunior putra per Agustus 2013, meraih medali perunggu untuk tenis single putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 di Jawa Barat, dan sukses meloloskan Tim Tenis NTB  di seleksi Pra-PON Tenis  hingga bisa ikut bertarung di ajang PON XX Papua  tersebut sekarang mempunyai impian baru.
Panji kini tengah berjuang untuk lolos rangkaian ujian seleksi masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang akan menjadi gerbangnya meraih impian menjadi anggota Korps Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan komando utama tempur TNI Angkatan Darat yang sangat disegani di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H