Tepat sekali yang dikatakan Psikolog Klinis Ratih Ibrahim bahwa mengakhiri hubungan dengan ghosting alias menghilang sembari memutus komunikasi tanpa penjelasan apapun merupakan tindakan yang kurang ajar dan tidak sopan (Kompas.com, 8 Maret 2021). Pelakunya adalah seorang pengecut, imbuh Ratna.
Jodoh memang tidak bisa dipaksakan, namun adab yang baik pastinya masih sangat bisa diusahakan. Lantas bagaimana sebaiknya agar urusan putus cinta ini dapat dikelola dengan baik oleh pihak yang memutuskan maupun diputuskan ?
Mark Manson, seorang penulis sekaligus konsultan masalah kehidupan berbasis pengalaman nyata, dalam situsnya markmanson.net mengemukakan bahwa tidak ada cara sedehana untuk mengakhiri sebuah hubungan cinta karena ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Ada serangkaian pertanyaan yang harus dijawab seperti apakah kita adalah pihak yang memutuskan atau diputuskan, apakah harus putus karena alasan tertentu atau karena rasa ketertarikan pada pasangan sudah menguap habis, apakah ketidakharmonisan yang terjadi sudah berlangsung lama atau muncul begitu saja, lantas bagaimana nanti setelah putus? Mau tetap berteman atau lebih baik tidak usah saling berkomunikasi lagi secara total?
Mark sangat menganjurkan untuk memikirkan secara mendalam sebelum menentukan untuk memutus atau melanjut sebuah hubungan dan bila hati sudah mantap untuk mengakhirinya, maka dia merekomendasikan 10 langkah berikut ini agar urusan putus cinta bisa berjalan secara elegan.
1. Utarakan langsung dan, sebisa mungkin, jangan di depan umum
Mungkin memang sulit tapi selama pasangan tidak melakukan hal-hal yang di luar batas kewajaran dan anda menaruh respek padanya, katakan langsung keputusan untuk berpisah. Sebaiknya di tempat yang memiliki privasi memadai agar dia bisa meluapkan isi hati (menangis, sedikit menampar, atau membanting gelas) dalam merespon pernyataan anda.
2. Hindari luapan emosional yang berlebihanÂ
Kendalikan diri anda. Berdukalah dan ungkapkan rasa sakit akibat perpisahan itu, tapi jangan lakukan hal bodoh. Lakukan secara pribadi dan bicarakanlah dengan seseorang yang bisa dipercaya.
3. Tidak usah berusaha menyenangkan hati pihak lain
Secara khusus ini berlaku bagi pihak yang memutus hubungan. Setelah hubungan putus, emosi pihak lain tidak lagi menjadi tanggung jawab untuk membantu mengatasinya. Apalagi tindakan menghibur kemungkinan besar akan menjadi bumerang yang membuatnya lebih membenci anda karena bersikap baik sambil mencampakkan dirinya.
4. Paska putus, secara sopan hindari komunikasi dalam bentuk apapun
Penelitian tentang putus cinta ini menemukan bahwa orang-orang yang membatasi kontak satu sama lain secara emosional akan bisa pulih lebih cepat. Jadi sangat masuk akal dan sehat untuk menahan diri dari melihat / berbicara satu sama lain untuk waktu yang singkat.
Semakin banyak kontak yang terjadi selama proses pemulihan diri bisa memicu bom waktu emosional, membuat luka hati tak kunjung sembuh, dan mungkin malah bisa terperangkap dalam kekacauan hubungan tanpa status yang tiada akhir.
5. Mintalah saran dari orang yang terpercaya
Jika hubungan yang dijalani tergolong sangat serius, maka sebaiknya bicarakan dulu dengan teman atau anggota keluarga terpercaya sebelum membuat keputusan. Pertimbangkalah nasihat apa pun yang mereka berikan pada anda dengan serius.Seringkali kita tidak mampu menilai secara jernih tentang hubungan yang kita jalani, sementara teman/keluarga biasanya lebih bisa melihat bagaimana hal itu mempengaruhi diri kita.
6. Boleh sedih/marah/kecewa tapi jangan menghakimi dan menyalahkan orang lain
Emosi, termasuk emosi negatif, adalah sesuatu yang sehat dan normal. Namun menghakimi tidak akan membuat anda menjadi jauh lebih baik. Tentu saja bukan berarti anda tidak boleh membedakan perilaku baik / buruk atau pilihan baik / buruk. Belajar dari kesalahan diri sendiri dan kekurangan/keburukan dari hubungan yang telah dijalani akan sangat membantu anda untuk melanjutkan hidup.
Mulailah dengan menyadari bahwa mungkin dia tidak sehebat yang anda kira dan memang ada beberapa hal yang tidak anda sukai dalam dirinya. Lalu pikirkan hal-hal yang tidak anda lakukan dengan baik dan bagaimana anda bisa menjadi pasangan yang lebih baik. Tapi jangan menyalahkan atau menistakan mantan atau mantan-mantan anda sebagai manusia karena pada dasarnya setiap orang menjalin hubungan dengan niat baik, hanya saja ada berbagai faktor yang membuat jalinan tersebut harus diakhiri.
7. Sadari bahwa putusnya hubungan cinta merupakan pertanda ketidakcocokan dan berpisah itu lebih baik
Penting untuk diingat bahwa perpisahan terjadi karena suatu alasan yang biasanya sangat baik. Berhentilah menghabiskan bulan atau tahun dalam penantian yang sia-sia karena jika dia memang baik untuk anda, pastinya kalian masih bersama.
8. Bangun kembali identitas personal diriÂ
Kebersamaan intim yang dijalani dengan seseorang untuk waktu yang lama bisa menciptakan entitas psikologis ketiga yang tumpang tindih antara kepribadian anda dan dia. Ketika entitas itu tiba-tiba mati, tidak hanya terasa menyakitkan, tetapi juga meninggalkan kekosongan temporer dalam diri anda.
Itulah mengapa saran paska putus cinta terbaik dan terpenting adalah berinvestasi dalam membangun kembali identitas pribadi anda. Lakukan hobi lama, lebih fokus pada pekerjaan, dan mulailah proyek baru yang telah tertunda selama berbulan-bulan. Satu hal terpenting, habiskanlah waktu bersama teman-teman yang bisa membuat anda merasa lebih baik saat ini, sekaligus membantu anda memperkuat kembali identitas pribadi. Persahabatan adalah obat terbaik untuk patah hati.
9. Mulai berkencan lagi setelah tumbuh semangat untuk bertemu pasangan baru
Setelah anda memutuskan kontak dengan dan membangun kembali identitas personal, jangan memaksakan diri untuk bertemu seseorang yang baru sampai anda benar-benar bersemangat untuk melakukannya. Ada perbedaan antara semangat dan keputusasaan. Keputusasaan adalah merasa sendirian dan tidak lengkap tanpa berkencan dengan seseorang seolah anda butuh bersama seseorang untuk bisa bahagia. Sementara semangat dipenuhi kegembiraan untuk berinteraksi dengan berbagai hal di luar sana dan apa pun yang terjadi, anda merasa akan baik-baik saja.
10. Boleh mencoba berteman kembali dengan mantan setelah tidak ada keinginan untuk mengencaninya lagi
Hindari sok-sokan berbesar hati dengan memaksakan pertemanan dengan mantan karena hal itu hanya akan memperparah luka selepas putus hubungan. Biarlah semua berjalan secara alami. Bila pertemanan yang kuat berada di dalam sebuah hubungan cinta, maka dia akan muncul dengan sendirinya setelah putus. Mungkin setelah kedua belah pihak bisa melangkah ke kehidupan yang baru dengan pasangan baru juga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI