Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memoar Kebobrokan Keluarga Trump, Akankah Berhasil Terbit?

26 Juni 2020   18:17 Diperbarui: 26 Juni 2020   18:18 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku tentang pola asuh dalam keluarga besar Donald Trump yang ditulis keponakannya Mary Trump (kanan) dihadang gugatan hukum jelang diluncurkan (doc.Vanity Fair, slate.com, the-immortal-minority.com/ed.Wahyuni)

Beberapa hari setelah upaya pemerintahan Donald Trump gagal memblokir dirilisnya memoar baru mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, kini saudara lelakinya Robert Trump menggugat keponakan mereka Mary L Trump untuk menghentikan upaya penerbitan buku yang bakal menguak hal-hal tersembunyi dalam keluarga besar dimana Donald lahir dan dibesarkan.

Buku Mary berjudul 'Too Much and Never Enough' (TMNE), yang menurut penerbitnya merupakan 'sebuah potret terpercaya yang mengungkap tabir rahasia sosok Donald J Trump dan keluarga toksik yang telah membentuk karakternya jadi seperti (yang kita lihat) sekarang', direncanakan akan dirilis pada 28 Juli 2020 mendatang namun penulis dan penerbitnya dihadang gugatan dari saudara Donald sekaligus paman Mary, Robert Trump (PEOPLE, 25 Juni 2020).

Buku TMNE yang memiliki sub judul 'How My Family Created the World's Most Dangerous Man' inipun diharapkan dapat mengkonfirmasi peran Mary sebagai sumber utama dalam penyelidikan New York Times atas keuangan keluarga Trump yang diterbitkan pada tahun 2018, di mana ia memberikan dokumen rahasia terkait.

Robert, menurut New York Times, pada Selasa (23/6) lalu telah mengajukan permintaan penahanan sementara atas Mary dan penerbit Simon & Schuster (yang juga penerbit memoar Bolton) pada Pengadilan Queens County Surrogate.

Sementara PEOPLE merinci bahwa pengajuan yang dilakukan oleh pengacara Robert Charles Harder tersebut isinya meminta pengadilan untuk menghentikan penerbitan buku Mary dengan dasar bahwa memoar tersebut melanggar perjanjian kerahasiaan 2001 yang ditandatangani sang penulis bersama anggota langsung keluarga Trump lainnya.

Perjanjian yang dimaksud adalah tentang pengungkapan rahasia pertarungan hukum di masa lalu antar anggota Keluarga Besar Trump terhadap isi surat warisan mendiang kakek Mary, Fred Trump Sr (wafat tahun 1999).

Mary dan penerbitnya menanggapi dengan mengatakan bahwa perintah penahanan yang diminta adalah sebentuk penyensoran (untuk membungkamnya menyatakan kebenaran).

"Presiden Trump dan saudara-saudaranya berusaha menekan (terbitnya) sebuah buku yang akan membahas hal-hal yang sangat penting bagi publik."Kata pengacara Theodore Boutros Jr, yang mewakili Mary Trump, dalam sebuah pernyataan.

'Mereka berupaya melakukan pengekangan yang (sebetulnya) melanggar hukum ini karena mereka tidak ingin rakyat Amerika mengetahui kebenaran."Papar Boutros,"Pengadilan tidak akan mentolerir upaya kurang ajar yang (bertujuan) melanggar Amandemen Pertama."

Sementara juru bicara penerbit Simon & Schuster mengatakan secara terpisah,"Seperti yang diketahui penggugat dan pengacaranya, pengadilan memandang suram upaya pencekalan (terbitnya buku memoar Bolton) sebelumnya dan upaya untuk memblokir publikasi kali ini pun akan menemui nasib yang sama dengan yang telah terjadi sebelumnya."

Presiden Trump, 74, baru-baru ini mengatakan kepada situs web politik Axios bahwa Mary "tidak diizinkan menulis buku" karena adanya perjanjian pengungkapan rahasia yang ditandatangani sebagai akibat dari konflik hukum sengit dalam keluarga yang, menurut Mary dan saudara lelakinya, terjadi akibat adanya "penipuan dan pengaruh yang tidak semestinya "oleh bibi dan paman mereka atas surat wasiat sang kakek.

Sebagian besar uang Trump Sr. diserahkan kepada empat anaknya yang masih hidup, termasuk Robert dan presiden, sementara bagian kelima milik mendiang Fred Trump Jr (wafat tahun 1981) diserahkan pada anak-anaknya, yaitu Mary dan Fred Trump III yang menerima USD 200.000.

Konflik aset warisan itu berakibat terputusnya aliran dana asuransi kesehatan yang digunakan Trump III untuk merawat putranya yang mengalami komplikasi kesehatan serius termasuk kejang-kejang dan cerebral palsy sampai hakim turun tangan.

"Ketika [Fred III] menuntut kami (Donald dan tiga saudaranya), kami katakan, 'Mengapa kita harus memberinya perlindungan medis?' "Papar Presiden Trump pada The New York Daily News saat itu. Namun akhirnya Presiden mengatakan bahwa masalah itu telah diselesaikan dengan "sangat damai".

Pendapat Mary (55) seputar konflik hukum keluarga besarnya juga dikutip dalam harian yang sama, namu sejak itu dia selalu menutup diri dari publik. Penerbitnya mengatakan dia adalah seorang psikolog klinis yang memiliki anak perempuan dan catatan publik  menunjukkan dia tinggal di Long Island, New York.

Robert Trump, dalam pernyataannya pada Times minggu ini, mengatakan,"Usahanya untuk membuat sensasi dan kekeliruannya menilai hubungan keluarga kami setelah sekian tahun berlalu demi keuntungan keuangannya sendiri adalah sebuah penghinaan dan ketidakadilan dalam mengenang almarhum kakak saya, Fred, dan orangtua kami yang terkasih."

Diapun menambahkan,"Saya dan seluruh keluarga sangat bangga dengan saudara lelaki saya yang luar biasa (yang menjadi) presiden, dan merasa bahwa tindakan Mary benar-benar memalukan."

Memoar Mary akan, menurut penerbitnya, menggambarkan "mimpi buruk trauma, hubungan yang destruktif, dan kombinasi tragis dari pengabaian serta penyalahgunaan" dalam keluarga Trump.

"Dia menjelaskan bagaimana peristiwa spesifik dan pola keluarganya secara umum hingga menciptakan sosok pria rusak yang kini menduduki Oval Office, termasuk hubungan yang aneh dan berbahaya antara Fred Trump dan dua putra tertuanya, Fred Jr. dan Donald."Papar pihak penerbit.

Juru bicara untuk Simon & Schuster mengatakan minggu ini bahwa Mary "telah menulis kisah pribadi yang menarik tentang arti penting dunia, dan kami berharap dapat membantunya menceritakan kisahnya (secara lebih luas)."

Upaya hukum cekal-terbit memoar Keluarga Trump ternyata ditolak oleh pengadilan Queens. Hakim Peter Kelly pada Kamis (25/6) mengatakan Robert Trump seharusnya mengajukan gugatan di pengadilan di Manhattan karena meskipun pengadilan Queens adalah tempat dimana kasus sengketa warisan Fred Trump diselesaikan namun persidangan berakhir pada tahun 2001 dan kasusnya dinyatakan tidak ada lagi (Bloomberg, 26 Juni 2020).

Pengacara Robert mengatakan bahwa kliennya akan mengajukan gugatan baru di Manhattan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun