Tedros dalam kapasitasnya sebagai Menlu Ethiopia telah memimpin mekarnya hubungan dengan China sebagai investor proyek-proyek infrastruktur besar dan menjadi mitra dagang terbesar negara itu.Â
Saat dia, dalam posisi aktualnya sebagai pemimpin WHO, berkunjung ke Beijing pada bulan Februari 2020 lalu mengatakan bahwa China telah menetapkan "standar baru dan pengendalian wabah" dan dia mengatakan pada Konferensi Keamanan Munich bahwa tindakan Beijing telah "membuat dunia bisa menghemat waktu."
Pujian Tedros yang terkesan tanpa pamrih terhadap China telah membuat orang-orang, termasuk di kalangan para pendukung WHO, semakin bertanya-tanya sekaligus khawatir bahwa tindakannya dapat merusak peran organisasi sebagai platform tidak memihak untuk berbagi informasi ilmiah tentang masalah kesehatan global yang mendesak.
Namun Tedros bersikeras mempertahankan kinerjanya dengan mengatakan, sebagaimana dikutip oleh NBC News, bahwa WHO tidak menunjukkan bias terhadap satu negara di atas yang lain. "Kami dekat dengan setiap bangsa, kami buta warna (kulit)."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H