Pada hari Minggu (12/4), komisi kesehatan nasional China melaporkan munculnya 108 kasus infeksi baru, jumlah tertinggi dalam lebih dari lima minggu terakhir, melampaui 99 kasus pada Sabtu (11/4) atau hampir dua kali lipat dari 46 kasus yang dilaporkan sehari sebelumnya (The Guardian, 13 April 2020).
Semua kasus baru tersebut merupakan hasilan paparan wabah yang dibawa dari luar ke dalam wilayah China, kecuali 10 kasus di antaranya yang merupakan infeksi lokal.Â
Tujuh korban infeksi lokal berada di provinsi Heilongjiang, wilayah utara di mana pihak berwenang meningkatkan pembatasan migrasi dan pemantauan setelah kian bertambahnya jumlah migran dengan Covid-19 yang melintasi perbatasan Rusia.
Sekarang diberlakukan keharusan menjalani karantina selama 28 hari serta pengujian Covid-19 bagi pendatang di Harbin, ibukota Heilongjiang. Kini semua rumah di Harbin, terlepas penghuninya punya gejala terinfeksi atau tidak,dikunci selama 14 hari.
Keharusan yang sama juga berlaku di kota perbatasan Suifenhe yang berada dalam pembatasan ketat ala Wuhan. Suifenhe adalah salah satu dari beberapa rute untuk kembali ke Cina dari Rusia setelah Rusia menghentikan semua penerbangan serta menutup jalur masuk di perbatasan daratnya pada akhir Januari dan awal Februari (The Guardian, 13 April 2020).Provinsi Hubei yang merupakan lokasi munculnya wabah tidak mencatat adanya kasus baru, tetapi dua kematian di Wuhan.
Sementara itu beberapa perusahaan Spanyol kembali beroperasi pada hari Senin (13/4) setelah berhenti beraktifitas selama dua minggu. Jumlah korban Covid-19 yang tewas di negara itu telah menurun dalam beberapa hari terakhir, namun ada lonjakan statistik kecil di hari Minggu (12/4) yang membuat Perdana Menteri Pedro Sanchez, memperingatkan bahwa 'kemenangan (atas Covid-19) masih jauh'.
"Kita semua ingin kembali ke jalan-jalan ... tetapi keinginan kita lebih besar lagi untuk memenangkan perang dan mencegah merebaknya kembali (wabah)."Â
Katanya sebagaimana dirilis oleh The Guardian,"Pengurungan umum akan tetap menjadi aturan selama dua minggu ke depan dan satu-satunya orang yang diizinkan keluar adalah mereka yang memiliki kewenangan resmi untuk bekerja resmi atau melakukan pembelian (barang kebutuhan)."
Langkah untuk mengijinkan beberapa bisnis beroperasi kembali telah menuai kritik yang didasari kekuatiran bahwa infeksi akan meningkat lagi. Mereka yang kembali bekerja disarankan untuk menjaga jarak sosial dan masker wajah akan dibagikan di stasiun metro dan kereta api.
"Saya ingin menegaskan, kami tidak memasuki fase de-eskalasi."Kata Snchez, "Keadaan darurat masih berlaku dan demikian juga 'lockdown'. Satu-satunya hal yang berakhir adalah periode hibernasi ekonomi ekstrem selama dua minggu. "
Sementara itu di AS, Presiden Donald Trump meluncurkan cuitan emosional di Twitter pada Minggu (12/4) malam menyangkal tuduhan yang dirilis New York Times bahwa ia telah menolak saran untuk menerapkan (perenggangan) jarak fisik sejak Februari lalu dan mencap surat kabar itu sebagai koran "palsu".
Anthony Fauci, penasihat medis utama Trump terkait pandemi, muncul justru untuk mengkonfirmasi kebenaran tuduhan itu denganmengatakan bahwa ia dan pejabat terkait lainnya telah merekomendasikan langkah-langkah perenggangan jarak fisik pada Februari lalu tetapi ditolak selama hampir sebulan. Fauci mengatakan kepada CNNÂ bahwa "ada banyak tekanan untuk menutupi hal itu itu".
Selain itu, masih dalam wawancara yang sama, Fauci juga mengatakan bahwa memulai kembali ekonomi secara bertahap di AS akan tergantung pada (hasil) pengujian yang cepat dan luas,"Begitu jumlah orang yang sakit parah menurun tajam, para pejabat dapat mulai berpikir tentang kembali menjalankan aktifitas normal secara bertahap..." Pemberlakuan jarak sosial di AS rencananya akan berakhir pada 30 April 2020 mendatang.
Jumlah global kasus konfirmasi Covid-19, menurut pemantauan John Hopkins University, telah melewati 1,85 juta dengan lebih dari 114.000 kematian secara global dan 19.899 terjadi di Italia di mana angka kematian mulai menurun (The Guardian, 13 April 2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H