Di kebun binatang Pairi Daiza di Brugelette (Belgia) berang-berang cakar kecil Asia tinggal di sungai yang mengalir melalui wilayah orangutan dimana pasangan Uijian (jantan, 24 tahun) dan Sari (betina, 15 tahun) tinggal bersama anak jantan mereka yang berusia 4 tahun bernama Berani telah tinggal di sana sejak 2017 (Insider, 3 April 2020).
"Hewan, terutama mayoritas orangutan yang memiliki DNA manusia sebanyak 97 persen; harus dihibur, diberi kegiatan dan tantangan serta dibuat aktif secara mental, emosional, dan dan fisik setiap saat."Papar juru bicara Pairi Daiza,Mathieu Goedefroy, pada Insider seraya menambahkan bahwa kebun binatang itu ingin menciptakan lingkungan yang memperkaya hewan-hewannya.
"... kami memiliki program pengayaan yang sangat kuat untuk orangutan kami, di mana penjaga kami menghibur mereka sepanjang hari dengan permainan pikiran, teka-teki, teka-teki, dan banyak lagi untuk melatih kecerdasan mereka."Lanjutnya.
Program pengayaan itu termasuk meciptakan kondisi dimana berbagai spesies hewan bisa berinteraksi bersama. Gorila hidup dengan monyet colobus, sedangkan kangguru ditempatkan dengan pelikan. Anjing laut berbagi ruang dengan penguin, sementara zebra mendapatkan kerbau sebagai tetangga mereka.
"Itu membuat hidup lebih menyenangkan dan menarik bagi kedua spesies hewan." Kata Goedefroy, "Itu sebabnya kami memilih untuk membiarkan keluarga berang-berang hidup di sungai yang mengalir melalui wilayah orangutan."
Dia menuturkan bagaimana berang-berang benar-benar menikmati saat keluar dari air untuk pergi bermain dengan teman-teman besar dan berbulu mereka. Sementara Uijan dan Berani telah menjadi sangat dekat dengan tetangga berang-berang mereka, sering mengejar satu sama lain di sekitar dan bermain petak umpet.
Pairi Daiza saat ini juga berupaya untuk membantu memulihkan habitat orangutan di pulau Kalimantan, di mana populasinya telah berkurang lebih dari 60% dalam enam dekade terakhir. Padahal hutan Kalimantan adalah satu-satunya habitat di dunia untuk tiga spesies orangutan, termasuk orangutan Kalimantan. Pairi Daiza saat ini telah mengumpulkan cukup uang untuk menanam sekitar 11.000 pohon di hutan Kalimantan.
"Orangutan sangat terancam di alam liar." Kata Goedefroy. "Mereka menderita karena eksploitasi minyak sawit di hutan mereka di Kalimantan dan Sumatra."
Seluruh negara Belgia saat ini terkunci sampai setidaknya 19 April karena pandemi coronavirus dan, sementara ini, Pairi Daiza akan tetap ditutup hingga 20 April 2020 mendatang. Â Namun, menurut Goedefroy, anggota staf kebun binatang tetap bertugas untuk memberikan perawatan harian dan pengayaan bagi hewan-hewan mereka (Insider, 3 April 2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H