Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Pandemi Tidak Meninggalkan Trauma Pada Anak (2)

5 April 2020   05:17 Diperbarui: 5 April 2020   05:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sikapi masa karantina sebagai sebuah petualangan yang menantang kreatifitas (doc.Unicef/ed.Wahyuni)

"Ambil napas dan lompat masuk (ke dalam permasalahan), sesederhana itu."Saran Gurwitch,"Katakan, ada banyak pembicaraan tentang coronavirus sehingga kita semua tinggal di rumah. Apa yang kalian ketahui tentang hal ini?"

Percakapan semacam itu memungkinkan orang tua dan pengasuh untuk mendengarkan apa yang anak-anak mereka telah ketahui dan berkesempatan memperbaiki informasi yang salah.

Orangtua dapat menjadi sumber informasi tepercaya untuk anak-anak karena mereka mengenal anak-anak cukup baik untuk menakar seberapa banyak rincian data yang harus diberikan.

"Jujurlah pada anak." Kata von Lob. "Biarkan mereka tahu bahwa anda tidak punya jawaban pasti saat ini tetapi anda akan t memberi tahu mereka segera setelah mengetahuinya."

Terkait sumber informasi, baik von Lob maupun Gurwitch menyarankan orangtua untuk melakukan pembatasan akses anak pada berita-berita yang berseliweran di media karena berpotensi menambah perasaan takut yang bisa membuat mereka merasa tidak berdaya.

"Matikan siaran berita, laptop, radio, atau darimanapun anda mendapatkan informasi ... jedalah,"Saran Gurwitch. "Upayakan terlibat dalam kegiatan keluarga atau aktifitas lain yang menenangkan."

Berbagi Cara Mengatasi Masalah

Orangtua dapat mendorong anak-anak mereka untuk melakukan berbagai cara favorit dan berbagi ide baru dalam mengatasi berbagai ketidaknyamanan selama menjalani masa pandemi.

"(Misalnya) meringkuk dan membaca buku favorit mereka."Saran Denise Daniels."Menulis tentang perasaan mereka dalam jurnal, mendengarkan musik yang menenangkan. Atau menggambar hal-hal yang mereka takuti lalu bicarakan. Dorong anak-anak mengatakan pada diri mereka sendiri untuk berani dan bahwa mereka baik-baik saja. "

Dia juga merekomendasikan menunjuk sudut penenang, sebuah tempat di rumah yang dapat digunakan anak untuk menenangkan diri saat mereka merasa kesal atau kewalahan akan suatu hal.

Tekankan Hal Apa Saja yang Dapat Dikontrol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun