Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penakluk Muhammad Ali Itu Kini Bertarung untuk Hidup

19 Maret 2020   11:17 Diperbarui: 19 Maret 2020   11:23 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leon Spinks mengejutkan dunia olahraga pada 1978 ketika dia mengecewakan Muhammad Ali dengan merebut gelar juara dunia tinju kelas berat dari tangan petinju flamboyan tersebut.

Saat itu, tepatnya pada 15 Februari 1978 di Hotel Hilton di Las Vegas, Spinks (yang masih berusia 24 tahun) naik ke ring tinju sebagai underdog dengan catatan hasil pertandingan 6 kali menang-1 kali kalah untuk melawan Ali (masih berusia 36 tahun) dengan rekor 55 kali menang (37 di antaranya menang KO) dan 2 kali kalah. Pertarungan berlangsung 15 ronde dan Spinks dinyatakan menang angka atas Ali.Sayangnya dua bulan setelah itu, Spinks diciduk polisi dengan tuduhan memiliki kokain dan pelanggaran hukum kepemilikan mariyuana.

Spinks, sebagaimana dirilis USA Today Sports (16/3) menghasilkan USD 320.000 untuk pertarungan pertamanya melawan Ali dan lebih dari USD 3 juta untuk pertandingan ulangnya, sebuah rekor bayaran yang tak pernah dicapainya lagi paska Ali memenangkan pertarungan revans itu.

Kini Spinks (66) yang sejak Juni 2019 didiagnosis menderita kanker prostat harus menjalani tiga putaran kemoterapi tetapi kanker terlanjur menyebar ke tulangnya bahkan, menurut istrinya Brenda yang dinikahi tahun 2011, dia pernah divonis dokter bahwa umurnya hanya tinggal dua minggu lagi pada November 2019 lalu (USA Today Sports, 16 Maret 2020).

Kondisi Spinks tampak membaik setelah menjalani tiga putaran kemoterapi - sampai darah ditemukan dalam urinnya. Pada 21 Agustus 2019 dia dirawat di rumah sakit karena mengalami berbagai komplikasi yang mengharuskannya menjalani perawatan selama hampir empat bulan.

Spinks, sebagaimana dituturkan Brenda pada USA Today Sports, menderita pneumonia aspirasi, infeksi staph, sepsis, radang usus besar dan menunjukkan tanda-tanda awal gagal ginjal sehingga selang makanan harus dimasukkan ke perutnya karena dia berhenti makan. Ketika Spinks memakai ventilator pada bulan November, Brenda menolak menandatangani perjanjian tidak memberikan alat bantu saat pernapasan pasien terhenti.

"Saya hanya tidak bisa melakukannya."Papar Brenda,"Sebenarnya sangat mengerikan karena beberapa kali saya sempat berpikir bahwa dia tidak akan selamat. Saya hanya ingin memberikan harapan, (lagi pula) banyak orang yang mendoakan."

Sekitar lima tahun yang lalu, setelah operasi darurat setelah dia menelan sepotong kecil tulang ayam yang menusuk ususnya, Spinks mulai mengenakan sarung tinju lagi dan berlatih mendaratkan pukulan pada sebuah kantung berat sebagai bagian dari rehabilitasi.

Pada bulan Januari 2020 Spinks mulai minum Zytiga, obat untuk penderita kanker prostat yang sudah menjalani kemoterapi. Botol pertama berisi 120 pil adalah sampel gratis, tetapi Brenda mengatakan bahwa dokter memberi tahu dia bahwa 120 pil itu berharga USD 8.000. Jumlah yang cukup fantastis untuk ukuran mantan petinju seperti Spinks.

Brenda mengatakan bahwa Spinks telah mengadakan sesi acara tanda tangan pribadi bagi penggemar maupun kalangan yang bersimpati yang dijadwalkan bulan depan sebagai upaya pasangan itu untuk mengumpulkan biaya medis.

Spinks yang juga menderita demensia sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di kursi roda masih belum kehilangan seringai senyumnya yang terkenal itu hanya saja celah ompong di bagian depan sudah tak ada lagi sejak gigi depannya yang tanggal diganti gigi palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun