Mereka mendapati gerbang besi merah marun ke rumah tetangganya terbuka. Seluruh keluarga Saleem berlari ke dalam. "Gerombolan datang." Kata Saleem kepada tetangganya dengan putus asa. Mereka segera mengunci gerbang dan menyuruh keluargaitu untuk naik ke lantai atas. Di lantai tiga, Saleem mengunci keluarganya ke sebuah ruangan dan berlari ke jendela yang mengarah ke rumah saudaranya.
Dia ingat melihat gerombolan beberapa ratus orang, kebanyakan dari mereka mengenakan helm, dipersenjatai dengan tongkat, pedang dan pistol kecil. Dia mendengar teriakan "Jai Shri Ram," atau "Kemenangan bagi Dewa Ram," seruan para nasionalis Hindu dan partai yang berkuasa.
Lalu dia menyaksikan dengan tak berdaya saat teror pembunuhan Anwar terjadi.
Awalnya gerombolan itu merusak rumah Anwar, melemparkan pakaian dan perlengkapannya ke luar pintu lalu membakar semuanya. Anwar, menurut saksi mata Jitendra Kumar seorang pelukis yang tinggal dekat tempat kejadian, mengutuk para perusuh yang menghancurkan rumahnya.
Beberapa pria memegang lengan Anwar sementara yang lain menembaknya dua kali, dan kemudian massa melemparkannya ke dalam api. Anwar terhuyung berdiri dan ditembak untuk ketiga kalinya. Para penyerang mengayuh rickshaw di dekatnya, menjebak lelaki pemberani itu dalam kobaran api hingga tewas.
Tak cukup sampai di situ, gerombolan tersebut menghancurkan kediaman Saleem dan membakarnya sampai para tetangga Hindu berteriak memohon agar itu dihentikan karena bisa merembet pada hunian mereka.
Saat malam tiba, Saleem minta tolong pada tetangganya untuk membantu dia sekeluarga melarikan diri. Para tetangga menyamarkan mereka sebagai orang Hindu dengan mengoleskan pasta kunyit di dahi mereka dan melingkarkan syal sewarna di leher Saleem. Mereka pun bergegas kabur berbekal pakaian yang melekat di badan.
Pada suatu sore baru-baru ini, Saleem kembali ke tempat saudaranya terbunuh. Dia membungkuk di bawah terik matahari, menyaring tumpukan abu hitam dan abu-abu dengan tangannya. Berusaha mencari belulang abangnya yang tersisa untuk suatu saat akan dimakamkan secara layak.
"Banyak orang menonton dari atap rumah mereka," Katanya seraya menatap rumah-rumah di sekitar. "Tapi tidak ada yang menyelamatkan saudaraku."
Dua petugas polisi mengatakan pihak berwenang telah menemukan setengah dari kaki hangus dari daerah tersebut dan telah mengirimkannya untuk pengujian DNA menggunakan sampel dari Saleem dan keponakannya, anak perempuan Anwar. Rajesh Deo, seorang pejabat senior Kepolisian Delhi yang bertugas menyelidiki kekerasan pekan lalu, mengatakan Kamis lalu dia belum mengetahui kasus ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H