Arab Saudi membuka kembali Masjid Al-Haram di Mekah dan Masjid al-Nabawy di Madinah, setelah ditutup selama proses sterilisasi untuk menghentikan penyebaran coronavirus (Khaleej Times, 6 Maret 2020). Foto-foto yang memperlihatkan area thawaf di sekeliling Ka'bah yang kosong saat tengah dibersihkan telah merebut perhatian besar internasional karena terbilang langka.
Namun belum ada kejelasan jelas apakah mereka yang hendak menjalankan ibadah umrah sudah diizinkan untuk kembali ke lokasi. Pada Rabu (4/2) lalu, Arab Saudi telah menangguhkan umrah untuk warganegara serta penduduknya sendiri karena kekhawatiran coronavirus menyebar di dua kota suci Mekkah dan Madinah.
Sebelumnya pada pekan lalu Saudi telah menutup kedua mesjid tersebut bagi para peziarah asing dan turis-turis tradisional dari sekitar 25 negara di dunia untuk menghentikan penyebaran virus.
Kerajaan, menurut Khaleej Times, juga mengatakan bahwa warga dan penduduk negara-negara Dewan Kerjasama Teluk yang ingin masuk harus menunggu 14 hari setelah kembali dari luar kawasan.
Aturan-aturan baru di area umrah dan haji
Arab Saudi telah mengumumkan serangkaian langkah-langkah baru untuk melindungi dua masjid suci di Mekah dan Madinah dari coronavirus (Middle East Eye,5 Maret 2020). Aturan baru itu termasuk penutupan kedua masjid antara shalat Isya dan shalat Subuh serta larangan membawa makanan memasuki dua kompleks tersebut.
Bukit Shafa dan Marwah juga akan ditutup sampai larangan umrah dicabut dan fasilitas pengambilan air Zamzam di kedua mesjid pun ditutup sementara..
Langkah-langkah itu diberlakukan setelah pemerintah setempat menutup bagian dalam Masjid Al-Haram di Mekah hingga salat Jumat untuk memungkinkan tim kebersihan mendisinfeksi area tawaf di dekat Ka'bah.
Perkembangan coronavirus di Arab Saudi
Riyadh melaporkan kasus pertama coronavirus pada hari Senin (2/2) lalu. Pihak berwenang setempat mengatakan pasien itu adalah warga negara Saudi yang baru kembali dari Iran, negara yang memiliki kematian terbanyak karena infeksi coronavirus di luar China.
Seorang juru bicara kementerian kesehatan mengatakan Arab Saudi sedang mempersiapkan 25 rumah sakit untuk menangani setiap kasus coronavirus yang terdeteksi. Sejauh ini dilaporkan sudah ada lima kasus coronavirus di kerajaan tersebut (Khaleej Times, 6 Maret 2020).