Berbeda dari Cinderella yang mendapatkan segalanya berkat tongkat sihir peri, Steel harus berterima kasih pada kenyataan pahit yang mendorongnya bekerja sangat keras.
Setelah buku pertamanya sukses, lima buku Steel berikutnya jeblok di pasaran, namun buku keenam menuai hasil spektakuler,"Saya selalu mengatakan pada kaum muda yang menekuni kepenulisan bahwa jika saya berhenti setelah buku ketiga, saya tidak akan punya karir seperti sekarang ini."Paparnya.
Popularitas dan kesuksesan yang diraihnya, menurut Steel, memungkinkan dia memiliki cukup kekayaan untuk menghidupi sembilan anaknya. Namun di sisi lain mirip sebuah kutukan karena kerja keras yang harus dilakoni.
"Saya mulai menulis sekitar jam delapan malam sampai jam tiga pagi. Tapi jika saya memulainya di pagi hari, jam berapa pun, saya akan terus menulis sepanjang hari.Â
Saya bekerja rata-rata 20 jam sehari, kadang-kadang 22 jam, sesekali 24 jam. Lalu tak peduli jam berapa setelah itu, saya akan tidur selama empat jam, kemudian balik lagi menulis. Saya pikir badan saya sudah terbiasa dengan itu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H