Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ribuan Pekerja Medis Hong Kong Tuntut Penutupan Perbatasan China

5 Februari 2020   18:37 Diperbarui: 5 Februari 2020   18:39 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun beberapa jam setelah pekerja medis Hong Kong memberikan suara pada akhir pekan, pemerintah tampaknya mempertimbangkan untuk lebih ketat mengendalikan arus perjalanan dari daratan China.

"Pemerintah terus memantau kasus-kasus infeksi danakan memperketat manajemen pusat pengendalian," kata seorang juru bicara.

Pemerintah mengimbau para pekerja "untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka" dan terus memberikan layanan, seraya memuji mereka karena "bertindak cepat."

Serikat pekerja, yang dibentuk akhir tahun lalu, mengatakan keputusan untuk mogok "tidak mudah." Penolakan Lam untuk menghadiri pembicaraan pada hari Minggu, menurut RTHK, adalah sinyal bahwa pemogokan mereka memang sudah harus dimulai.

Serikat pekerja juga mengatakan anggotanya telah mencermati beberapa faktor pemicu meluasnya wabah coronavirus  termasuk kurangnya peralatan perlindungan bagi pribadi maupun tempat yang disediakan bagi staf untuk menangani pasien yang harus diisolir.

Virus yang menyebar cepat itu telah mengingatkan banyak orang di Hong Kong tentang serangan virus SARS pada tahun 2003, juga dari daratan China, yang menewaskan hampir 300 orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun