Namun beberapa jam setelah pekerja medis Hong Kong memberikan suara pada akhir pekan, pemerintah tampaknya mempertimbangkan untuk lebih ketat mengendalikan arus perjalanan dari daratan China.
"Pemerintah terus memantau kasus-kasus infeksi danakan memperketat manajemen pusat pengendalian," kata seorang juru bicara.
Pemerintah mengimbau para pekerja "untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka" dan terus memberikan layanan, seraya memuji mereka karena "bertindak cepat."
Serikat pekerja, yang dibentuk akhir tahun lalu, mengatakan keputusan untuk mogok "tidak mudah." Penolakan Lam untuk menghadiri pembicaraan pada hari Minggu, menurut RTHK, adalah sinyal bahwa pemogokan mereka memang sudah harus dimulai.
Serikat pekerja juga mengatakan anggotanya telah mencermati beberapa faktor pemicu meluasnya wabah coronavirus  termasuk kurangnya peralatan perlindungan bagi pribadi maupun tempat yang disediakan bagi staf untuk menangani pasien yang harus diisolir.
Virus yang menyebar cepat itu telah mengingatkan banyak orang di Hong Kong tentang serangan virus SARS pada tahun 2003, juga dari daratan China, yang menewaskan hampir 300 orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H