Pada akhirnya gempuran terus menerus pasukan Assad dan pesawat perang Rusia memaksa Ballour meninggalkan Ghouta. Dia pindah ke Suriah utara pada 2018 sebelum menyeberangi perbatasan ke Turki, di mana dia saat ini tinggal sebagai pengungsi.
Dukungan dari National Geographic membuat Ballour bisa memperoleh menerima visa AS yang telah diupayakannya selama berbulan-bulan. Dia dapat meninggalkan Turki untuk pertama kalinya semenjak melarikan diri dari Suriah.
Bulan Januari lalu dia menjadi orang non-Eropa pertama yang menerima anugerah Raoul Wallenberg Prize dari Dewan Eropa untuk pencapaian kemanusiaan yang luar biasa.Â
Dia akan melakukan perjalanan ke Los Angeles akhir pekan ini untuk menghadiri seremoni Academy Awards bersama Fayyad dan anggota tim film lainnya yang akan digelar pada Senin (10/2) mendatang.
"Sekarang saya berharap dengan menjadi suara (yang didengar banyak kalangan di dunia), saya dapat membantu orang lain untuk mendapatkan tempat yang aman juga," kata Ballour setibanya di New York, Minggu (2/2) lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H