Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Agar Anak Mandiri dan Cakap Berinteraksi Sosial

28 Januari 2020   11:07 Diperbarui: 28 Januari 2020   11:11 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orangtua yang 'lupa' bahwa anak-anak tidak akan selamanya menjadi bayi atau balita yang selalu harus dikawal dan didikte setiap gerak-geriknya. Mereka butuh dilepas dalam pengawasan yang lebih dewasa dan bijak untuk mengasah segenap potensi yang ada dalam diri serta belajar mengarungi pasang-surutnya realita kehidupan.

Beberapa pakar, sebagaimana dilansir laman www.redbookmag.com, memberikan sejumlah kiat yang mungkin bisa mengatasi anda yang tengah berjuang mendewasakan buah hati tercinta.

Beri anak ruang dan pilihan

Sebagian orangtua memiliki kesulitan untuk memberi ruang dan melepas anak berjuang untuk menapaki kehidupannya secara mandiri, namun justru itulah yang mereka butuhkan agar bisa menghargai anda.

"Beri mereka ruang untuk menjadi diri sendiri, dengarkan dan cintailah mereka. Kalau anda membimbing dengan cinta, maka anak anda akan belajar bahwa kegagalan adalah peluang untuk belajar, bahwa mereka memiliki hak bicara, dan dari sana mereka akan menjadikannya dasar untuk mengetahui cara memperlakukan orang lain."Papar Christina Maziarz dari Your Empty Nest Coach.

Selain ruang, anak juga butuh membuat keputusan-keputusan mereka sendiri dan tak selalu harus menyesuaikan diri dengan instruksi-instruksi anda.

"Seringkali anak-anak memberontak karena mereka merasa tidak berdaya atau hanya punya sedikit kekuatan. Saat anda memberikan anak kesempatan untuk memilih, dia kan merasa bahwa gagasan dan keputusannya diperhitungkan."Kata edukator orangtua Damon Nailer,"Hal itu akan meningkatkan rasa hormat anak pada orangtuanya."

Pastikan anak paham bahwa andalah yang pegang kendali

Sebagian orangtua berpikir bahwa cara terbaik untuk jadi panutan anak adalah dengan memposisikan diri sebagai teman, namun itu tak sepenuhnya tepat. Anak-anak memang tidak ingin terlalu diatur-atur, namun mereka butuh merasakan bahwa mereka punya orangtua.

Psikolog berlisensi Dr Stephanie M Kriesberg, Psy D, mengistilahkannya 'pengasuhan otoritatif atau berimbang' dan dia menjelaskan,"Sebagai orangtua anda harus bersikap hangat, responsif pada berbagai kebutuhan anak, dan fleksibel. Namun bagaimanapun anak tahu andalah yang paling berwenang, keluarga anda sama sekali tidak bebas tanpa batas. Anak-anak dan remaja butuh aturan-aturan tertentu agar mereka merasa aman dan dicintai. Anak-anak yang merasa dilindungi dan didengarkan akan tumbuh dengan rasa hormat pada orangtua mereka."

Bermainlah dengan anak-anak anda

Selain sibuk mendisiplinkan dan menceramahi, anda juga harus menyediakan waktu untuk bermain dengan anak-anak anda dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama mereka.

Beth Jakubanis LCSW pendiri SoCal Therapy Center merekomendasikan,"Sepanjang minggu luangkan 15 menit di antara waktu mengerjakanPR, makan malam, tugas-tugas, dan olahraga sudah cukup memenuhi kebutuhan mereka. Saat akhir pekan, bermain untuk waktu yang lebih lama akan menambah keakraban hubungan anak dan orangtua."

Perlakukan orang lain dengan rasa hormat

Tunjukkan pada anak-anak bahwa anda layak diteladani dengan bersikap ramah pada orang lain. Jangan hanya menyuruh mereka berlaku baik pada orang lain, tapi lakukanlah.

"Memang klise tapi benar adanya bahwa tindakan bisa bergaung lebih keras ketimbang kata-kata. Perhatikan benar bagaimana cara anda memperlakukan dan berbicara tentang orang-orang dalam kehidupan anda, dari mulai menyapa tetangga sampai berkomunikasi dengan para pelayan di restoran."Ujar Dr Stephanie M Kriesberg, Psy D," Anda adalah guru dan panutan paling berpengaruh bagi anak anda. Mereka tidak akan menaruh hormat pada anda bila anda tidak melakukanhal yang sama pada orang lain."

Jadi, menurut Stephanie, sebaiknya anda menahan diri dari mengkritik atau mencela teman-teman mereka atau anggota keluarga yang lain di belakang. Anak-anak yang mendapati orangtua mereka bermuka dua tidak akan menempatkan orangtua mereka dalam posisi yang layak untuk dihormati dan bahkan mereka justru kuatir kalau suatu saat juga akan diam-diam dijadikan bahan gunjingan oleh ayah-ibu mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun