Anda seperti layaknya mayoritas orangtua di dunia pasti berharap anak-anak anda akan tumbuh menjadi sosok pemberani, ramah, mandiri, dan kuat di segala aspek. Sebisa mungkin anda ingin menjaga mereka sebaik mungkin untuk memastikan tidak ada hal buruk yang menimpa, intinya sebagian besar dinamika hidup mereka berada di pundak anda.
Seiring dengan keinginan bisa menjadi orangtua yang baik, anda juga berharap bahwa anak-anak bisa melihat anda sebagai sosok yang berharga untuk diteladani. Namun tak ada orangtua yang sempurna, sesekali melakukan kekeliruan bisa menjadi sarana pembelajaran bagi buah hati anda dalam banyak hal. Tentu saja anda otomatis akan ikut belajar juga. Satu hal yang harus diingat bahwa menjadi panutan bukanlah tentang tampil sebagai manusia sempurna, hal yang terpenting adalah gerak-gerik kita mampu menginspirasi kebaikan pada anak.
Memang bukan hal yang gampang untuk melakoninya dan beberapa saran dari sejumlah pakar, sebagaimana dilansir laman  www.redbookmag.com, di bawah ini mungkin bisa membantu anda.
Pahami perasaan anak
 Berapapun usia anak, dia punya sejumlah perasaan dan emosi yang layak untuk didengar serta dihargai. Anda harus berempati atau setidaknya menunjukkan perlakuan seperti itu.
"... Â Orangtua seringkali takut kalau mereka menyadari emosi/perasaan anak, itu akan membuat anak kian menjadi-jadi. Kenyataannya anak akan tahu bahwa anda mengenali perasaannya dan hal itu akan membangun kepercayaannya pada anda yang akan sangat berguna untuk menenangkan anak." Papar Beth Jakubanis LCSW pendiri SoCal Therapy Center di California.
Hal tersebut dikuatkan oleh konsultan anak dari Registered Play Therapist Brent Sweitzer LPC PRT yang menyatakan," ... mayoritas anak empatetik secara alamiah. Saat kita mengkondisikan rumah sebagai tempat untuk dapat berbagai perasaan tanpa takut harus dihakimi, maka kecenderungan natural tersebut akan tumbuh dan berkembang."
Selalu menjadi diri sendiri
 Anda menginginkan anak-anak tumbuh menjadi diri mereka sendiri dengan segenap kelebihan-kekurangan yang dimiliki, tentu saja sebelumnya anda harus menerima dan menjadi diri sendiri dulu dalam kehidupan nyata agar mereka bisa belajar tentang itu.
"Terlalu sering saya melihat orangtua yang mendorong anak-anak untuk mengikuti arahan hasrat dan bakat mereka sementara orangtua justru gagal berbuat serupa."Ungkap psikolog klinis dan pakar pengasuhan Dr John Duffi,"Padahal anak-anak lebih suka mengerjakan apa yang anda kerjakan juga ketimbang apa yang anda katakan. Bila mereka melihat anda mengikuti dorongan hati, maka mereka akan melakukan hal yang sama."
Jangan takut melakukan kesalahan