Rasulullah SAW takkan pernah berkompromi tentang tauhid dan aqidah dalam menjalankan amanah yang diembannya. Juga bila mendapati umatnya diusik, maka beliau tak segan mengangkat pedang. Namun Rasul SAW punya kebijakan tersendiri saat menangani serangan kaum haters yang diarahkan pada dirinya pribadi.Â
Berikut adalah sekelumit kisah dari berbagai sumber terkait sikap Rasul SAW dalam menghadapi para haters.
Dilempari kotoran unta saat sujud
Syahdan di masa awal kenabiannya, Rasul SAW tengah mendirikan sholat di dalam Kabah dan saat tengah bersujud Uqbah bin Abi Mu'ith melemparkan kotoran unta padanya atas perintah Abu Jahal. Tak ada seorang muslim pun yang berani menolong sampai datang putrinya Fatimah. Dia menyingkirkan kotoran itu sambil menangis. Rasul SAW mengangkat kepala seraya berdoa,"Wahai Tuhanku, kuserahkan Quraisy kepadaMu." Sebanyak tiga kali (1).
Riwayat lain menyebutkan doa Rasul SAW itu dengan redaksi yang sedikit berbeda, yaitu " Ya Allah, turunkanlah laknatmu kepada segolongan orang Quraisy." Lalu beliau menyebutkan beberapa nama. Ibnu Mas'ud melanjutkan ceritanya, "Maka aku melihat mereka semuanya terbunuh dalam perang Badar." (2).
Dicaci dan dilempari batu di Thaif
Setelah Abu Thalib dan Khadijah yang merupakan bangsawan berpengaruh di Mekah wafat, kaum kafir Quraisy kian berani secara terang-terangan memusuhi Rasul SAW hingga terbetik dalam pikiran beliau niat untuk hijrah dengan harapan bahwa masyarakat kota seberang akan menerima dakwahnya (3).
Rasul ditemani Zaid bin Haritsah berangkat menuju Thaif dan tinggal selama 10 hari di sana. Pada kesempatan bertatap muka dengan para pemuka Bani Tsaqif seperti Abdi Talel, Khubaib, dan Mas'ud; Rasul memperkenalkan konsep tauhid Islam. Namun upayanya bersambut penghinaan dan umpatan bahkan ada massa yang akhirnya melempari Rasul SAW dengan batu hingga terluka. Zaid yang berusaha menjadi tameng pun tak bisa berbuat banyak.
Akhirnya mereka melarikan diri dan bersembunyi di kebun anggur milik Utbah bin Rabi'ah. Sembari rehat mengobati luka, Rasul SAW bermunajat ke hadhirat Allah SWT memohon dikuatkan diri untuk menghadapi cobaan yang begitu berat.
Rabb menjawab doa utusanNya itu. Malaikat Jibril disertai malaikat penjaga gunung mendatangi Nabi dan menawarkan,"Apakah engkau mau aku timpakan dua gunung pada mereka (masyarakat Thaif)? Kalau itu yang kau inginkan, maka akan aku lakukan." Namun Rasul menolak tawaran Jibril, menurut HR Bukhari-Muslim, beliau berharap Allah akan menciptakan generasi bertakwa yang lahir dari tulang rusuk masyarakat di sana.
Dihina oleh Orang-orang Yahudi