Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jack Ma Berhasil Mengalahkan Steve Jobs dan Bill Gates?

10 September 2019   11:27 Diperbarui: 10 September 2019   11:30 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa (10/9) ini lelaki terkaya di China, Jack Ma alias Ma Yun, berulang tahun ke-55. Bukan hanya makan bersama keluarga serta teman-teman, dia merayakan hari lahir dengan  lengser dari posisinya sebagai pemimpin Alibaba, sebuah perusahaan e-commerce yang dibangunnya secara bertahap sampai menjadi salah satu dari 10 perusahaan teknologi yang bernilai finansial paling tinggi di seluruh dunia.

Menurut investor ekuitas yang juga profesor di Peking University Jeffrey Towson, transisi kepemimpinan Ma yang telah diumumkannya setahun lalu pada sosok-sosok seperti CEO Daniel Zhang dan mitra pendiri sekaligus wakil ketua eksekutif Joseph Tsai mungkin bisa menjadi bukti terealisasinya 'standar emas' dalam suksesi perusahaan teknologi (CNA, 5 September 2019).

"Dia sukses pada hal yang gagal dilakukan oleh Steve Jobs, Bill Gates, dan ( mitra pendiri Yahoo.com) Jerry Yang."Papar Jeffrey yang juga penulis buku-buku tentang perusahaan-perusahaan China terkemuka itu,"Kegagalan yang membuat diri mereka sendiri jadi menganggur karena tak ada lagi yang bisa dikerjakan."

Kepergian para pendiri karismatik dari perusahaan teknologi umumnya diikuti kegoncangan nilai saham, tapi sepertinya itu tidak akan terjadi di Alibaba karena kendali operasional perusahaan selama beberapa tahun belakangan ini telah berada di tangan tim eksekutif handal yang sampai sekarang mampu mempertahankannya sebagai ujung tombak e-commerce.

Rencana suksesi Jack Ma pada Daniel Zhang, yang menggantikannya sebagai CEO Alibaba pada 2015, butuh hampir satu dekade sampai rampung direalisasikan dengan menetapkan 'standar emas' (Quartz, 9 September 2019). Kontradiktif dengan gambaran pelimpahan kepemimpinan bagi perusahaan Asia yang umumnya sering terjebak dalam pertikaian antar generasi atau terinterupsi oleh berbagai kejadian tak terduga hingga berdampak negatif pada perusahaan.

Tahun lalu Jack Ma menulis bahwa saat dia mengumumkan rencana pensiunnya, Alibaba sudah lulus dari perusahaan yang nasibnya tergantung pada beberapa individu menjadi sebuah firma yang berkembang karena keunggulan kinerja kolektif.

Dia memuji Daniel Zhang yang telah melemparkan gagasan yang terbukti sukses luar biasa, yaitu Singles Day shopping festival, sebagai seseorang yang 'punya nyali berinovasi dan menguji berbagai model bisnis kreatif'.

Selepas hari ini, mantan guru Bahasa Inggris tersebut berencana lebih banyak mengalokasikan waktunya untuk ikut berkontribusi memberikan solusi bagi berbagai permasalahan yang terjadi di China khususnya terkait pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas para guru di desa-desa melalui yayasan yang telah didirikannya tahun 2014.

Bulan depan, Jack Ma akan menghadiri acara  Africa Netpreneur Awards pertama untuk memngumumkan pemenang atas hadiah tahun ini senilai USD 1 juta, melanjutkan perannya sebagai wajah kewiraswastaan bangsa China.

Rasa cinta tanah air Jack Ma sepertinya tak perlu dipertanyakan lagi, dia menjawab kekuatiran pemerintah China terhadap resiko-resiko finansial yang diakibatkan oleh para pengusaha digital dengan menyatakan 'dia bisa menyumbangkan Alipay'pada pemerintah bila diperlukan. Alipay sekarang berada di bawah divisi finansial teknologi (fintech) Alibaba bernama Ant Financial yang bernilai lebih dari USD 150 miliar.

Di akhir 2017 saat berbicara dalam World Internet Conference di Wuzhen, dimana Beijing mempromosikan model internet yang lebih ketat aturannya, Jack Ma meminta Facebook dan Google untuk mengikuti semua aturan yang berlalu dalam melakukan bisnis di China. Kedekatan raksasa teknologi China itu dengan pemerintahan Beijing juga terlihat dengan diluncurkannya sebuah aplikasi , yang menurut berita dirancang dengan bantuan sebuah unit Alibaba, bagi para anggota partai agar bisa lebih mudah mempelajari pemikiran presiden China Xi Jinping.

Sebagai mantan guru, pemikiran Jack Ma sepertinya memang tak pernah lepas dari urusan edukasi, termasuk ketika berurusan dengan bisnis dan politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun