Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Panjang Umur dengan Mengaktifkan Protein Tubuh

3 September 2019   16:35 Diperbarui: 3 September 2019   16:48 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama beberapa dekade para ilmuwan telah menemukan bahwa mengurangi asupan makanan dalam porsi dan konten sebatas cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh saja bisa memperpanjang masa hidup seseorang.

Pada Juli lalu tim peneliti telah menyelidiki dampak pembatasan kalori (PK) dikaitkan dengan pencegahan penyakit dan panjang umur, papar Leonard Guarente profesor Novartis Biologi dari MIT pada  Psychology Today. Studi-studi ilmiah lanjutan menemukan bahwa PK bisa memperlambat penuaan dengan mengaktifkan gen-gen dan rangkaian proses biologis tertentu.

Tapi kita semua tahu bahwa segala macam diet ketat sangat tidak nyaman untuk dijalani hingga hampir mustahil melakukan PK dalam jangk panjang. Oleh karena timbul gagasan untuk membuat obat atau suplemen yang meniru efek pada tubuh. Obat atau suplemen yang merupakan mimetik PK itu dijanjikan dapat memberikan manfaat-manfaat PK tanpa efek samping negatif apapun.

Kabar baiknya mimetik PK ternyata relatif sudah dekat dari jangkauan. Saat ini ada tiga strategi potensial yang sangat menjanjikan dan semuanya terbukti bisa memperpanjang masa hidup hewan-hewan percobaan dalam berbagai studi pra klinis.

Pertama,  pemberian suplemen 'aktifator sirtuin' yang saat ini sudah tersedia di pasaran. Sirtuin adalah sekumpulan protein yang saling berhubungan dalam sel-sel tubuh yang terlibat dalam sejumlah proses penting seperti perbaikan DNA, epigenetik, dan fungsi mitokondria.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa sirtuin diaktifkan oleh PK. Bila aktifitas sirtuin dihambat, maka manfaat-manfaat PK pun tak bisa diperoleh. Berbagai keuntungan potensial aktifasi sirtuin itulah yang mendorong para ilmuawan mencari senyawa-senyawa alamian yang dapat memberikan efek serupa dan upaya mereka menghasilkan berbagai kemajuan yang menjanjikan.

Contohnya senyawa resveratrol yang bisa didapatkan dari anggur merah dan spesies buah berry tertentu merupakan senyawa yang paling potensial. Pemberian suplemen resveratrol pada tikus-tikus percobaan terbukti telah memperbaiki kesehatan metabolisme dan melambatkan proses penuaan. Pada monyet, pemberian resveratrol mampu mencegah pengerasan pembuluh arteri. Sementara pada manusia pengaruhnya bervariasi sehingga penelitian lanjutan sebaiknya ditujukan mencari alternatif analog yang lebih baik, contohnya senyawa pterostilbene natural yang dapat ditemukan pada blueberry.

Kedua,  untuk mengaktifkan sirtuin didasarkan pada fakta bahwa kinerja senyawa protein tersebut tergantung pada ko-enzim NAD+ yang disintesa dalam sel. Kadar NAD+ secara alamiah menurun seiring pertambahan usia, jadi menjaga proses sistesanya tetap berjalan dengan pemberian suplemen diharapkan bisa membuat sirtuin aktif lebih lama.Kombinasi  booster NAD+ dengan resveratrol merupakan analog yang paling jitu untuk memperoleh efek maksimal sirtuin.

Atau bisa juga dengan suplementasi rapamycin yang bekerja menghambat protein mTOR hingga sintesa protein diperlambat dan mengaktifkan sebuah proses yang terjadi saat sel mendaur ulang komponen-komponennya (autophagy). Hal yang sama terjadi pula dalam kondisi PK. Rapamycin membuat masa hidup tikus-tikus percobaan sampai 25 persen lebih panjang. Tentu saja jangan abaikan kelemahan obat ini yang bisa menekan kekebalan tubuh meski ada kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh pemberian dosis yang kurang pas.

Ketiga, konsumsi obat metformin yang membelinya harus melampirkan resep dokter. Selama bertahun-tahun obat ini sudah digunakan untuk perawatan diabetes dan masih berada di garis terdepan untuk penyakit itu sampai sekarang. Daya tarik metformin sebagai obat anti penuaan terus meningkat karena penelitian pada tikus-tikus percobaan menunjukkan bahwa pemberian dosis rendah sudah bisa membuat masa hidup mereka menjadi lebih panjang. Cara kerja metformin adalah menyasar protein AMP-kinase yang dalam kondisi normal bertambah karena adanya defisit energi dalam sel.

Data pra klinis menunjukkan bahwa ketiga alternatif cara memanjangkan umur di atas sangat menjanjikan. Pada kondisi PK normal, ketiga proses di atas (menambah sirtuin dan AMP-kinase, mengurangi mTOR) memang terjadi secara alamiah dan terbukti lewat percobaan bahwa ketiganya memang betul-betul dapat memperpanjang masa hidup. Tinggal mencari cara agar dengan satu obat mimetik saja semua proses tersebut dapat diaktifkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun