Para peneliti membagi para partisipan ke dalam dua kelompok, kelompok yang sanggup melakukan PU lebih dari 40 kali dan kelompok yang hanya mampu melakukannya kurang dari 10 kali. Para peneliti menemukan bahwa kelompok PU lebih dari 40 kali 96 persen tidak mengalami masalah kardiovaskular dibanding kelompok PU kurang dari 10 kali.
Tapi tentu saja harus diingat bahwa studi ini hanya melibatkan pria aktif paruh baya, masih harus dilakukan penelitian tambahan dengan melibatkan perempuan, kaum lansia, atau bagi orang-orang yang tidak aktif.
Resiko cedera
Sebagaimana jenis olahraga lainnya, PU pun memiliki resiko cedera akibat teknik yang salah. Bantuan seorang instruktur diperlukan bagi para pemula atau mereka yang sudah rutin melakukannya untuk mendapat arahan teknik yang benar.Â
Beberapa cedera yang mungkin terjadi saat melakukan PU adalah sakit punggung saat melakukan BP atau FP, nyeri pada pergelangan tangan, dan cedera siku (biasanya akibat melakukan PU secara cepat, -pen.).
Selain itu patut diperhatikan bahwa perlu adanya variasi latihan dalam olahraga rutin sehari-hari untuk menghindari kejenuhan yang nantinya akan menurunkan manfaat PU. Idealnya olahraga rutin memiliki tiga jenis latihan untuk membangun core, Â melatih keseimbangan, dan peregangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H