Bila anda bekerja di belakang meja seharian, maka pastikan ada 3 jenis minuman tersedia di meja. Air putih adalah yang pertama lalu apapun yang mengandung kafein, dan sesuatu yang bisa menceriakan di episode akhir waktu kerja seperti jus, soda, atau apapun minuman yang disukai.
Sebenarnya menyediakan minuman atau kudapan di meja kerja, tulis Amanda Mull untuk The Atlantic, adalah salah satu prinsip biologi dasar manusia. Dehidrasi ringan memang tidak terbukti membahayakan kesehatan, namun rasa haus bisa sangat mengganggu efisiensi kerja. Segera minum untuk mengatasinya dan kecepatan kerja tetap terjaga hingga tak perlu lembur.
Bahkan saat tidak haus sekalipun, orang cenderung merasa lebih siaga setelah minum. Air memang asupan dasar dalam keseluruhan daftar camilan anda.
Selanjutnya kafein yang berdasarkan riset terbukti bisa memperbaiki kesiagaan seseorang yang mulai mengantuk, contohnya mereka yang kebanyakan makan saat jam istirahat dan perlahan-lahan mata terasa berat begitu kembali menghadapi meja.Â
Segelas kopi bisa membantu meringankan perjuangan anda untuk tetap fokus. Atau mungkin secangkir cola dengan sedikit gula bisa jadi alternatif.
Periode waktu jelang jam pulang dimana semangat kerja cenderung kian menurun, di sinilah anda butuh sedikit keajaiban. Air, kopi, dan teh adalah bagian dari keseharian di kantor; maka dibutuhkan 'sesuatu' di luar ketiganya untuk membangkitkan mood anda. Itu bisa berupa jus jeruk atau jus sayuran favorit atau minuman lain yang mungkin belum pernah anda coba.
Sedikit kesenangan rutin sehari-hari memiliki manfaat psikologis yang nyata dalam kehidupan. Itu yang menjelaskan kenapa seteguk jus atau seiris manga bisa mengembalikan semangat di hari-hari kerja yang melelahkan. Lantas kenapa jumlah pilihan ganda tiga terasa istimewa?
"Orang percaya bahwa mereka tengah mendapati sesuatu yang spesial ketika melihat sesuatu terjadi untuk ketiga kalinya,"Kata Kurt Carlson, seorang peneliti pemasaran di College of William&Mary's Raymond A Mason School of Business,yang mungkin merupakan satu-satunya yang pernah melalukan penelitian serius tentang kenapa dan bagaimana otak manusia melakukan penyortingan segala sesuatu dengan pengelompokan tiga-tiga.
"Setelah melakukan atau mengalami tiga kali, orang akan menjadi terinspirasi karenanya. Saat berulang untuk keempat kalinya, itu sudah tidak terlalu berpengaruh."
Ketiba tiba waktunya untuk membuat keputusan atau memproses informasi baru, orang sering menggunakan jalan pintas pemecahan masalah (heuristics) yang terasa seperti bawaan lahir. Kurt percaya percaya bahwa pengelompokan tiga-tiga muncul dari upaya otak kita untuk melakukan analisa dengan lebih lengkap dan terorganisir secara simultan.
Pendekatan jalan tengah yang dipilih untuk membedakan berbagai konsep/informasi tanpa membuat kita merasa tertekan secara psikologis adalah dengan memasukkannya ke dalam tiga kategori.Â