Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berkebun untuk Kesehatan dan Kebugaran

26 Juli 2019   19:49 Diperbarui: 26 Juli 2019   20:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkebun memang menyenangkan (doc. Wahyuni)

Akhir pekan sudah tiba, saat melakukan aktifitas untuk membersihkan residu stres rutinitas harian di tubuh dan jiwa. Berkebun bisa menjadi salah satu pilihan yang cocok.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa berkebun memberikan manfaat yang sangat luas bagi kesehatan mental. Berkebun secara teratur, menurut Colin Campbell-Preston via Capital Gardens.co.uk; dapat meredam depresi dan kecemasan, mengurangi stres dan tekanan darah tinggi, serta meningkatkan kebugaran tubuh secara menyeluruh.

Kenapa mencabuti gulma, memangkas ranting-ranting pohon, dan menanam bibit bunga bisa membuat kita merasa sangat nyaman ?

Bercocok-tanam memberi kita semacam rasa tanggung jawab. Saat menanam bunga atau buah, kita harus memastikan untuk menyiram dan mengurusnya dengan baik agar tidak layu atau mati. Rasa tanggung jawab semacam ini sangat penting bagi mereka yang bermasalah dengan kesehatan mental karena itu memberi mereka tujuan hidup sekaligus menyadarkan bahwa keberadaan mereka sangat dibutuhkan.

Berkebun menghubungkan kita kembali dengan alam. Di dunia yang semakin luas tingkat urbanisasi dan pengaruh teknologinya seperti sekarang, menyegarkan kembali hubungan kita dengan alam akan memberikan pengaruh yang sangat besar pada kesehatan mental. Sejumlah studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di zona-zona hijau akan membantu orang-orang melepas stres dan merasa lebih santai. Juga menolong orang untuk merasa lebih menyatu alam sekaligus membuka pemikiran yang selama ini menyempit hanya terfokus pada kesulitan diri sendiri yang nantinya bisa memperburuk kondisi mental yang tengah bermasalah.

Tanaman tidak menghakimi siapapun. Bagi penderita kecemasan berlebih atau paranoid, pergi ke luar rumah untuk bersosialisasi bisa sangat menakutkan. Sementara menghabiskan waktu di kebun akan memberikan suasana yang berbeda. Siapapun dapat merawat dan memperhatikan tanaman tanpa perlu takut akan dikritik atau dicela, bahkan keberhasilan memelihara tanaman tetap sehat bisa menumbuhkan penghargaan pada diri sendiri dan keyakinan bahwa dia mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Berkebun sama dengan berolahraga. Riset menunjukkan bahwa 3-4 jam berkebun bisa membakar kalori setara dengan sejam berlatih di pusat kebugaran. Latihan fisik membuat tubuh mengeluarkan hormon endorphin yang menghadirkan perasaan puas dan santai. Olahraga teratur sudah terbukti manfaatnya bagi berbagai keluhan terkait kesehatan mental sekaligus berkontribusi untuk memperbaiki aspek-aspek kehidupan lainnya, seperti tidur lebih pulas atau menurunkan berat badan hingga kita lebih percaya diri.

Berkebun merupakan terapi. Pikiran akan jeda dari kecemasan soal tagihan, pekerjaan, atau berbagai tekanan rutin sehari-hari lainnya saat fokus pada berbagai pekerjaan yang dilakukan dengan tangan seperti memindahkan tanaman ke dalam pot baru, mencabut gulma, atau mengaduk tanah. Konsentrasi penuh pada pekerjaan fisik sangat baik karena itu memberi waktu istirahat bagi pikiran dari berbagai persoalan yang tidak menyenangkan.

Jadi segera ambil cangkul, boleh yang besar atau yang kecil, dan mulailah menanam bunga atau buah atau flora lain yang anda sukai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun