Freddie Mercury, vokalis grup musik rock legendaris Queen, meninggal pada tahun 1991 dan meninggalkan begitu banyak hits yang sampai hari ini masih diminati oleh para penggemarnya; termasuk fans anyar yang baru atau malah belum lahir saat dia berpulang.
Film semi biografinya Bohemian Rhapsody yang sukses meraup box office ratusan juta dollar di berbagai penjuru dunia adalah salah satu bukti betapa sosok Freddie memang memiliki tempat tersendiri di kalangan penikmat musik.Â
Namun selain piawai berolah vokal dengan performa garang-menyentuh di panggung dan jawara menulis lagu-lagu hits yang seolah tak lekang oleh pergantian generasi, dia pun mengelola hasil karyanya sedemikian rupa hingga secara finansial tetap dapat dinikmati oleh orang-orang yang disayanginya meski dia telah tiada.
Freddie, sebagaimana dilansir oleh laman situs  Ultimate Classic Rock (11 April 2019) telah meninggalkan amanat legal secara mendetil tentang pengelolaan pendapatan yang dihasilkan oleh band-nya setelah dia wafat; termasuk 50 persen dari total bagian Freddie harus diberikan pada sahabatnya Mary Austin, orangtua dan saudarinya Kashmira Bulsara masing-masing menerima 25 persen. Saat orangtua Freddie meninggal, bagian mereka diberikan pula pada Mary.
Express memberitakan bahwa dari keuntungan yang diperoleh film Bohemian Rhapsody; Mary diperkirakan mendapat sekitar USD 60 juta, Khasmira menerima USD 25 juta, dan para anggota Queen yang masih hidup masing-masing kebagian USD 90 juta.
Khasmira yang, sebagaimana dituturkan pada Times, sangat antusias dan sentimentil atas lahirnya film biopik saudara lelakinya itu mengenang momen-momen menyenangkan saat menghabiskan waktu di rumah bersama Freddie disela-sela jadwal pentas yang begitu padat,"Freddie selalu menempatkan London sebagai rumahnya meski dia memiliki banyak aset properti lainnya di berbagai negara. Setiap kali saya mampir, dia kan meminta chef pribadinya memasak hidangan yang luar biasa lezat. Sesekali dia juga mentraktir saya di salah satu resto India favoritnya ...".
Tentu saja 'anugerah' semacam itu bukannya tanpa ujian bagi para penerimanya, Mary tak luput dari tekanan kecemburuan berbagai pihak yang menderanya secara bertubi-tubi. "Sebagian fans bahkan mengatakan bahwa saya hanya sekedar penjaga rumah peninggalan Freddie.Â
Itu menyakitkan." Tuturnya pada Times," Beberapa teman gay  Freddie kaget karena saya mendapat begitu banyak warisan darinya, sebagian mereka berpikir bahwa merekalah yang lebih layak untuk memiliki rumah peninggalannya. Begitulah orang-orang seolah dendam karena saya memiliki berbagai hal yang ditinggalkan Freddie."
Mary yang masih mendiami rumah Freddie, Garden Lodge, tidak berniat melakukan dekorasi ulang,"Kenapa mesti saya ubah?" Katanya,"Ini adalah selera dan gaya Freddie. Kehadirannya terasa di berbagai penjuru rumah ini."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H