Mr President Donald Trump sepertinya terlalu semangat membanggakan kemampuan diri dalam menulis buku-buku best seller hingga keliru menempatkan kata 'pour over' (membuat/menyeduh kopi mahal, -pen.) yang semestinya adalah 'pore over' (mempelajari dengan seksama, -pen.) pada twit yang diluncurkannya per 4 Juli 2014.
Kicauan Trump di akun Twitter-nya semula berbunyi  "After having written many best selling books, and somewhat priding myself on my ability to write, it should be noted that the Fake News constantly likes to pour over my tweets looking for a mistake. I capitalize certain words only for emphasis, not b/c they should be capitalized !"
Terjemahan bebasnya " Setelah menulis banyak buku laris, dan bisalah agak berbangga dengan kemampuan menulis saya, perlu dicatat bahwa ada Fake News (mungkin maksudnya kantor berita/media abal-abal. --pen.) yang selalu saja 'menyeduh' twit-twit  saya untuk mencari-cari kesalahannya. Saya menulis kata tertentu memakai huruf besar hanya sebagai penekanan, bukan karena kata tersebut memang harus ditulis begitu !"
Maksud hati menyombongkan diri sambil mengemplang para haters yang hobi mengorek-ngorek kekurangannya dalam aspek literasi, Trump malah 'menghadiahkan' kesalahan yang menggelikan akibat pemilihan kata yang sekilas terdengar sama namun punya pengertian yang sangat jauh berbeda. Lebih naas lagi, hal itu tertangkap radar JK Rowling, penulis Inggris yang melahirkan novel  saptalogi Harry Potter nan fenomenal itu.
Rowling merespon kicauan Trump dengan rangkaian tawa super panjang yang membingkai permintaan dalam twitnya " ... someone told him how to spell 'pore' ... "Â (seseorang memberitahu dia cara mengeja 'pore', -pen.).
Klaim Trump atas kepiawaiannya menulis buku juga dipatahkan oleh kesaksian Tim O'Brien, penulis buku biografinya yang berjudul 'Trump Nation', yang melontarkan twit berbunyi,"Presiden Trump tidak menulis (sendiri) buku-buku itu, para ghostwriters yang melakukannya."
Nampaknya Mr Trump memang harus lebih rajin membaca buku dan membiasakan diri menulis barang satu-dua paragraf setiap hari sebelum tepuk dada di ajang medsos tentang kepiawaiannya melahirkan buku. Tambah cakap dalam urusan literasi dijamin tidak bakal merugikan.
Referensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H