Tentu saja dengan pemakaian bahasa sesuai usia anak dan tanpa meremehkan kecerdasan mereka dalam mencerna asupan edukatif yang diberikan. Metode yang tepat akan memberikan hasil yang menenteramkan hati semisal anak kelas tiga SD yang mampu dengan tenang berdiri di samping ibunya mendirikan Shalat Tarawih sampai tuntas, sementara banyak anak-anak yang lebih besar darinya malah sibuk berceloteh lantas bubar saat raka'at awal.
Luqman Al-Hakim, seorang ayah bijak yang namanya diabadikan Rabb dalam Al Qur'an Surah 31, memberikan panduan utama dalam mendidik anak; antara lain tidak mempersekutukan Allah subhanahu wa ta'alaa, sayang dan berbakti kepada orangtua, memahami bahwa Rabb itu Maha Mengetahui keadaan hamba-Nya secara detil, mendirikan solat sambil menjaga kesabaran serta konsisten mengajak pada kebaikan dan menentang segala bentuk keburukan akhlak, tidak sombong, serta bersikap pertengahan ( berjalan dalam ritme yang tidak terlalu lambat atau terlalu cepat,berbicara dengan santun untuk mengutarakan pemikiran tanpa harus berteriak-teriak, -pen.).
'Show the beauty they possess inside ' Lanjut Whitney. Keindahan paling berharga dalam diri setiap anak adalah segumpal berlian mentah kecenderungan pada fitrah dalam hati nuraninya yang telah terbawa sebagai anugerah sejak dia lahir.Â
Tugas orangtua mengasah batu berharga itu agar bisa menampilkan warna, kejernihan, dan kemilau akhlak yang mulia dalam diri setiap anaknya sesuai dengan karakter personal masing-masing. Persiapkan mereka dengan baik untuk memakmurkan mesjid-mesjid yang akan mereka temui sepanjang perjalanan hidup mereka kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H