Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Meminimalkan Korban Bencana Alam dengan Peta Partisipatif

25 September 2013   17:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:24 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_290784" align="aligncenter" width="504" caption="Suasana pembukaan pelatihan ... (dok WS)"][/caption]

“Keberadaan kita di sini hari ini hendaknya dilandasi pemahaman bahwa silaturahmi ini merupakan ajang melatih diri untuk melakukan pemetaan bencana alam di daerah masing-masing sebagai bentuk antisipasi dalam melakukan langkah-langkah yang tepat bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam.” Demikian diungkapkan oleh Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Barat, Mustofa, di hadapan peserta Pelatihan Pemetaan Daerah Rawan Bencana 2013 yang berlangsung sehari Selasa (24/9) kemarin di Gedung Kwarda Pramuka Jabar, jl Cikutra, Bandung.

Para peserta yang merupakan delegasi Penegak/Pembina Pramuka dari kota/kabupaten seluruh Jawa Barat ini diperkenalkan dengan proses pemetaan terkini yang berbasis pada sistem OpenStreetMap (OSM). Menurut Dadan Dany Dipoera, Andalan Bina Muda Pramuka Kwarda Jabar yang juga bertindak sebagai narasumber utama,  menggambar peta untuk berbagai tujuan saat ini dapat dilakukan secara digital dengan kecepatan maupun akurasi yang relatif lebih tinggi dibanding metode konvensional,”Sekarang ini kita bisa memperkirakan arah aliran lahar panas bila terjadi letusan gunung berapi lantas penduduk daerah mana saja yang harus diprioritaskan untuk dievakuasi, melalui jalur mana ....semua bisa direncanakan secara lebih tepat dengan pola Peta Partisipatif ini.” Ujarnya sambil memperagakan cara membuat peta yang diawali dengan peta dasar lantas ‘dilapis’ dengan peta geografi, peta geologi, dan akhirnya memunculkan serangkaian alternatif yang harus ditempuh oleh para penggiat bencana untuk diaplikasikan di lapangan.

[caption id="attachment_290788" align="aligncenter" width="473" caption="Pengenalan metode Peta Partisipatif (dok WS)"]

13801022351494729290
13801022351494729290
[/caption] OSM pertama kali dicetuskan oleh Steve Coast asal Inggris pada tahun 2004 yang terinspirasi oleh mekanisme Wilkipedia yang postingnya terbuka untuk diedit oleh siapapun dengan pencantuman identitas dari para editor tersebut. Intinya OSM adalah sistem pembuatan peta siap edit yang dilakukan secara bersama-sama oleh mereka yang telah teregistrasi secara online sebagai anggota OSM di seluruh dunia dan data-data untuk melengkapi peta bisa diperoleh secara gratis melalui GPS, pemotretan udara,dan sebagainya,”Asal metode penggambarannya memakai metode vektor yang terdiri atas titik, garis, dan poligon; maka datanya bisa digunakan dalam OSM ini.” Ungkap Dadan. [caption id="attachment_290792" align="aligncenter" width="535" caption="Antusiasme peserta cukup tinggi... (dok WS)"]
1380103241360546447
1380103241360546447
[/caption] Tentu saja meski, menurut Tri Nanda Riadi yang juga salah seorang narasumber pelatihan, OSM ini memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi karena 90 persen pengumpulan data dilakukan dengan komputer namun akurasi 10 persen data aktual yang harus dikumpulkan langsung di lapangan tak boleh dianggap remeh. Apalagi, meminjam istilah Dadan, kualitas ‘bunyi’ ( = kelengkapan dan manfaat, -pen. ) sebuah peta.sangat tergantung pada asupan datanya.

Para peserta pelatihan pun diarahkan untuk mendaftarkan diri sebagai anggota OSM dan mulai belajar mempraktekkan dasar-dasar pemetaan metode OSM. Mereka terlihat sangat antusias merespon materi yang diberikan oleh para narasumber yang selain dari kalangan Pramuka, juga berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat. Harapan besar yang ditumpukan pada pelatihan ini adalah agar Gerakan Pramuka dapat memenuhi fungsi keberadaannya yang meliputi edukasi, pengayoman pada masyarakat, kolaborasi dengan berbagai pihak, dan pengabdian tanpa batas.

[caption id="attachment_290794" align="aligncenter" width="459" caption="Salah satu contoh Peta Partisipatif ... (dok WS)"]

13801038681609634742
13801038681609634742
[/caption] Dadan punya kisah menarik soal OSM ini,”RI-1 pernah marah-marah karena ketergantungan beberapa kementriannya pada peta-peta buatan luar negeri yang ternyata banyak ketidakcocokannya dengan fakta-fakta di lapangan hingga pengetahuan OSM ini layak untuk disosialisasikan agar perencanaan berbagai sektor pembangunan juga jadi lebih tepat sasaran.”

Tentu saja sehari pelatihan tidak cukup untuk dapat menguasai kemampuan OSM sebagai pengguna maupun instruktur, maka Kwarda Jabar telah mengagendakan pelatihan-pelatihan berkesinambungan berikutnya. Salam Pramuka !

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun