Mohon tunggu...
Sachla Rizkia
Sachla Rizkia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Halo semua! Nama saya Sachla, dan saya senang bergabung di sini. Ketika saya memiliki waktu luang, saya terkadang menyalurkan pemikiran-pemikiran saya ke dalam tulisan. Bagi saya, menulis adalah cara untuk mengekspresikan diri dan merenungkan berbagai hal.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sang Penyusup Tersembunyi: Menelusuri Ancaman Bahan Kimia Perusak Ozon dan Dampaknya pada Lingkungan dan Kesehatan Manusia

11 Mei 2024   15:45 Diperbarui: 11 Mei 2024   15:53 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lapisan ozon, yang terletak di lapisan atas atmosfer atau stratosfer, merupakan perisai alami yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh matahari. Namun, peran vital lapisan ini telah terancam oleh zat kimia buatan manusia yang dikenal sebagai ODS (ozone-depleting substances). Salah satu contoh paling mencolok dari ODS adalah Chlorofluorocarbons (CFCs), yang telah menjadi sorotan internasional karena kontribusinya terhadap penipisan lapisan ozon. CFCs masih digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti pendingin, agen pembentuk busa, pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, dan propelan aerosol.

Ketika zat ODS mencapai stratosfer, paparan sinar UV matahari memicu pecahnya zat tersebut, melepaskan molekul klorin dan bromin yang merusak lapisan ozon. Proses ini mengganggu keseimbangan alami, memicu penipisan ozon yang mengkhawatirkan. Salah satu pelaku utama dalam perusakan ini adalah CFCs, yang dapat bereaksi dengan ozon secara efisien sehingga menyebabkan penipisan lapisan ozon secara signifikan.

Fenomena penipisan lapisan ozon telah menimbulkan keprihatinan global karena meningkatkan paparan radiasi UV berbahaya dari matahari. Radiasi UV yang berlebihan memiliki dampak serius pada kesehatan manusia, termasuk peningkatan risiko kanker kulit, kerusakan mata, dan masalah kesehatan lainnya. Khususnya, paparan UV dapat menyebabkan peningkatan risiko melanoma, jenis kanker kulit yang paling mematikan.

Menurut perkiraan United Nations Environment Programme (UNEP), jika terjadi penurunan lapisan ozon sebesar 10 persen, akan terjadi peningkatan sebanyak 26 persen dalam kejadian penyakit kanker kulit di seluruh dunia. Para ahli epidemiologi dari Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat memperkirakan bahwa dalam 50 tahun ke depan, tambahan korban penyakit kanker kulit di Amerika Serikat saja dapat mencapai 200.000 orang. Selain itu, penurunan lapisan ozon juga dapat meningkatkan jumlah penderita katarak, menurunkan tingkat kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko perubahan genetik.

Selain dampak pada kesehatan manusia, penipisan lapisan ozon juga berdampak pada ekosistem dan kehidupan di bumi. Pertumbuhan tanaman dapat terganggu, produktivitas plankton laut dapat menurun, dan satwa liar yang terpapar langsung oleh radiasi UV berisiko mengalami gangguan pada sistem imun mereka.

Ancaman penipisan lapisan ozon oleh ODS memerlukan tindakan yang serius dan berkelanjutan dari semua pihak. Dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya seperti CFCs dan menggantinya dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan, kita dapat melindungi lingkungan dan kesehatan manusia dari dampak yang merusak. Langkah-langkah ini merupakan investasi untuk masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Meskipun langkah-langkah telah diambil untuk mengurangi penggunaan zat-zat ini, dampak dari penggunaan masa lalu masih dapat terasa dalam bentuk penipisan ozon saat ini. Penelitian terus dilakukan untuk memantau perubahan lapisan ozon, terutama menggunakan teknologi satelit di atas kutub bumi. Meskipun ada progres dalam mengatasi masalah ini, perusakan lapisan ozon tetap menjadi ancaman serius bagi lingkungan kita, membutuhkan kesadaran dan tindakan kolektif untuk menghadapinya.

Referensi:

Cahyono, W. E. (2005). Pengaruh Penipisan Ozon terhadap Kesehatan Manusia. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA, FMIPA-UNY, Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun