Mohon tunggu...
Sachita Parelia
Sachita Parelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

sedang belajar menulis sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hal Sederhana dalam Mengatasi Self Injury

2 Maret 2023   15:02 Diperbarui: 2 Maret 2023   15:05 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkali kita sebagai manusia menyalahkan diri sendiri ketika mendapatkan masalah ataupun hal yang tidak diinginkan, entah secara sadar ataupun tidak sadar terkadang kita sering mengucapkan "harusnya kemarin ga pilih itu, jadi gini kan sekarang". Kita tidak memikirkan bagaimana reaksi diri atau mental ketika mendapatkan perilaku negatif dari diri sendiri. 

Semisal kita dan diri kita adalah dua orang yang berbeda, mungkin diri kita yang mendapatkan perilaku negatif tersebut akan merasa marah, karena diri kita mungkin akan berkata "padahal aku sudah berusaha, aku sudah memberanikan diri untuk memulai, aku sudah mengerjakan dengan hati-hati". 

Hingga pada akhirnya diri kita akan merasa lelah, seperti manusia lain yang selalu mendapatkan perilaku buruk dari orang sekitarnya lalu merasakan depresi.

Sebagian dari kita mungkin ada yang berbicara negatif kepada diri sendiri, melukai diri sendiri, ataupun merusak kesehatan karena merasa kesal terhadap diri sendiri, dan hal lainnya yang merugikan fisik serta mental yang sering disebut dengan self injury. Banyak remaja-remaja sekarang yang mungkin tidak asing dengan kata self injury atau bisa juga disebut self harm. 

Mengutip dari ALODOKTER self injury adalah perilaku menyakiti diri sendiri yang dilakukan secara sengaja, tindakan ini merupakan salah satu bentuk gangguan perilaku yang berkaitan dengan penyakit kejiwaan, Self injury dapat berupa tindakan melukai tubuh dengan benda tajam atau benda tumpul, seperti menyayat pergelangan tangan atau membakar kulit tubuh, memukul tembok, membenturkan kepala, menggigit diri sendiri, ataupun tindakan lainnya yang menyakiti diri sendiri dan akan membuat orang tersebut merasa puas setelah melakukan hal tersebut.

Hal-hal yang menyebabkan seseorang melakukan self injury bukan hanya rasa kecewa terhadap diri sendiri, melainkan bisa juga di sebabkan karena masalah sosial, trauma, masalah dari rumah, dan hal lainnya yang membuat seseorang merasa tertekan lalu melampiaskan semua emosi berlebih seperti stress, marah, cemas, sedih, kesepian, rasa bersalah, putus asa, atau benci kepada diri sendiri dengan menyakiti diri agar merasa lebih baik. 

Jika kamu bertanya-tanya mengapa hidup ini tidak ada habisnya dari masalah. Jawabannya "karena hidup sesungguhnya adalah kumpulan masalah. Begitulah kenyataannya." (Rianti Anjani,2022).

Hanya saja yang harus di perhatikan adalah cara kita menyikapi masalah tersebut. Jika kita mengatasinya dengan cara tidak bersosialisasi dan mengurung diri agar tidak mendapatkan masalah, itu tidak akan membantu, dan diri kita sendiri bisa menjadi salah satu masalah dalam hidup. 

Terlepas dari semua masalah yang di hadapi setiap individu, seseorang pasti akan merasakan sakit secara emosional ketika masalah berat menghampiri. 

Alasan utama seseorang menyakiti diri juga karena ingin mengubah rasa sakit emosional yang tidak tertahankan menjadi rasa sakit secara fisik.

sumber: unsplash.com
sumber: unsplash.com

Dampak dari self injury ini bisa saja menjadi percobaan bunuh diri, karena pikiran mereka akan fokus untuk menghilangkan sakit secara emosional dibanding menyelesaikan akar masalah yang membuat mereka tertekan, mereka akan terus menerus menyakiti diri sendiri sehingga diri mereka akan bergantung (kecanduan) pada rasa sakit fisik agar merasa lebih baik. 

Jika diantara kalian merasakan hal yang sama, ayo bangkit dan berhenti untuk menyakiti diri. Kalau bukan kita yang menyayangi diri sendiri, lantas siapa lagi? 

Mungkin seseorang akan mencintai kita dengan penuh rasa sayang. Namun, apakah mereka akan terus selalu berada di sisi kita setiap saat?  Tentu tidak, karena yang akan abadi sampai akhir hayat hanya diri sendiri, dan tidak akan pernah meninggalkan kamu bahkan saat kamu berada di fase yang selalu menjadi alasan untuk mengakhiri hidup. 

Setiap masalah seseorang mungkin berbeda, tapi percayalah semua orang merasakan hal yang sama setiap mereka mengalami masalah. Setiap kali kamu merasa ingin menyakiti diri sendiri, cari dan hubungi orang terdekatmu untuk selalu berada di samping kamu, ceritakan semua hal yang membuat kamu merasa ingin menyerah. 

"Tapi aku gapunya siapa-siapa, semua orang yang seharusnya mempunyai peran yang penting rasanya mereka gamau tau apapun tentang aku dan masalahku," hei, kamu mungkin merasa tidak memiliki siapa-siapa, tapi dirimu sendiri selalu ada di dekatmu, kamu punya Tuhan dan dirimu sendiri, ceritakan semua tanpa tersisa seakan kamu menceritakan semua kepada orang yang akan selalu menjadi tumpuan saat kamu lelah.

Penyakit tentang kejiwaan mungkin masih terdengar sangat aneh di telinga masyarakat, beberapa dari mereka berfikir bahwa semua orang yang memiliki riwayat kejiwaan adalah "orang gila". Mereka bukan orang gila, tapi orang yang lemah dan juga sakit di bagian jiwanya. 

Sebaiknya kita ubah pola fikir seperti itu, karena beberapa orang merasa takut untuk memeriksa dan berfikir bahwa dirinya gila ketika memiliki riwayat kejiwaan. 

Mereka bukan orang gila, tapi orang yang kesakitan dan butuh obat serta terapi untuk sembuh. Salah satu cara untuk meninggalkan kebiasaan menyakiti diri adalah dengan mencintai diri sendiri, dan itu bisa dimulai dari hal kecil. kita bisa memulai dengan menjaga pola makan, olahraga yang teratur agar tubuh lebih segar dan juga sehat, beri ketenangan dengan meditasi, melakukan hal yang diri kita sukai, serta beri apresiasi diri sendiri karna sudah mau berusaha.

Untuk mencintai diri sendiri itu bermakana luas, dengan membiarkan diri sendiri meluapkan semua rasa saja sudah merupakan mencintai diri, menerima diri dan berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain juga merupakan bentuk mencintai diri sendiri. Jika kamu bisa melakukan pendekatan terhadap diri sendiri, maka kamu akan lebih mudah untuk mencintai diri sendiri. Cintai diri sendiri, baru deh mencintai orang lain. 

Ada juga salah satu cara yang mungkin sangat berpengaruh untuk menenangkan diri. Yaitu, butterfly hug, caranya dengan menyilangkan tangan di pundak, tangan kanan di pundak kiri, tangan kiri di pundak kanan, lalu tepuk perlahan secara bergantian, tarik nafas dan buang nafas secara perlahan, serta juga beri kata-kata positif dan katakan kepada diri sendiri, seperti "kamu sangat amat berharga, jadi, bertahan ya! Kita bangkit sama-sama".

Bagi semua yang sedang merasakan kesedihan ataupun masalah hidup, percaya kepada dirimu bahwa kamu pasti bisa melewati semua. Jangan mudah kecewa jika semua tidak sesuai dengan yang kamu inginkan, beri kelonggaran dan juga kesempatan pada dirimu dan jadikan kegagalan sebagai bentuk pengalaman dan pelajaran di masa depan. Sesekali sedih tidak apa-apa, biarkan dirimu untuk selalu bisa mencurahkan segala emosi, setelah tenang dan juga lega, kamu bisa memulai untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Semangat untuk aku, kamu, kalian, dan kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun