Seringkali kita sebagai manusia menyalahkan diri sendiri ketika mendapatkan masalah ataupun hal yang tidak diinginkan, entah secara sadar ataupun tidak sadar terkadang kita sering mengucapkan "harusnya kemarin ga pilih itu, jadi gini kan sekarang". Kita tidak memikirkan bagaimana reaksi diri atau mental ketika mendapatkan perilaku negatif dari diri sendiri.Â
Semisal kita dan diri kita adalah dua orang yang berbeda, mungkin diri kita yang mendapatkan perilaku negatif tersebut akan merasa marah, karena diri kita mungkin akan berkata "padahal aku sudah berusaha, aku sudah memberanikan diri untuk memulai, aku sudah mengerjakan dengan hati-hati".Â
Hingga pada akhirnya diri kita akan merasa lelah, seperti manusia lain yang selalu mendapatkan perilaku buruk dari orang sekitarnya lalu merasakan depresi.
Sebagian dari kita mungkin ada yang berbicara negatif kepada diri sendiri, melukai diri sendiri, ataupun merusak kesehatan karena merasa kesal terhadap diri sendiri, dan hal lainnya yang merugikan fisik serta mental yang sering disebut dengan self injury. Banyak remaja-remaja sekarang yang mungkin tidak asing dengan kata self injury atau bisa juga disebut self harm.Â
Mengutip dari ALODOKTERÂ self injury adalah perilaku menyakiti diri sendiri yang dilakukan secara sengaja, tindakan ini merupakan salah satu bentuk gangguan perilaku yang berkaitan dengan penyakit kejiwaan, Self injury dapat berupa tindakan melukai tubuh dengan benda tajam atau benda tumpul, seperti menyayat pergelangan tangan atau membakar kulit tubuh, memukul tembok, membenturkan kepala, menggigit diri sendiri, ataupun tindakan lainnya yang menyakiti diri sendiri dan akan membuat orang tersebut merasa puas setelah melakukan hal tersebut.
Hal-hal yang menyebabkan seseorang melakukan self injury bukan hanya rasa kecewa terhadap diri sendiri, melainkan bisa juga di sebabkan karena masalah sosial, trauma, masalah dari rumah, dan hal lainnya yang membuat seseorang merasa tertekan lalu melampiaskan semua emosi berlebih seperti stress, marah, cemas, sedih, kesepian, rasa bersalah, putus asa, atau benci kepada diri sendiri dengan menyakiti diri agar merasa lebih baik.Â
Jika kamu bertanya-tanya mengapa hidup ini tidak ada habisnya dari masalah. Jawabannya "karena hidup sesungguhnya adalah kumpulan masalah. Begitulah kenyataannya." (Rianti Anjani,2022).
Hanya saja yang harus di perhatikan adalah cara kita menyikapi masalah tersebut. Jika kita mengatasinya dengan cara tidak bersosialisasi dan mengurung diri agar tidak mendapatkan masalah, itu tidak akan membantu, dan diri kita sendiri bisa menjadi salah satu masalah dalam hidup.Â
Terlepas dari semua masalah yang di hadapi setiap individu, seseorang pasti akan merasakan sakit secara emosional ketika masalah berat menghampiri.Â
Alasan utama seseorang menyakiti diri juga karena ingin mengubah rasa sakit emosional yang tidak tertahankan menjadi rasa sakit secara fisik.