Mohon tunggu...
Sabtiya
Sabtiya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa FKIP Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Permainan di Masa Kanak-kanak Mempengaruhi Kepribadian Dewasa

24 Juli 2024   21:19 Diperbarui: 24 Juli 2024   21:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak, baik dari segi sosial, emosional, maupun kognitif. Berdasarkan tinjauan literatur yang dilakukan, terdapat beberapa temuan kunci mengenai pengaruh permainan terhadap perkembangan kepribadian anak.
1. Jenis Permainan dan Pengaruhnya: Permainan dapat dibedakan menjadi dua kategori utama: permainan aktif dan pasif. Permainan aktif, seperti olahraga dan permainan fisik, mendorong anak untuk berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya, yang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan berkomunikasi. Sementara itu, permainan pasif, seperti permainan papan atau video game, dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar strategi dan berpikir kritis, meskipun interaksi sosialnya mungkin lebih terbatas .
2. Peran Orang Tua dan Pendidik: Orang tua dan pendidik memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung permainan. Mereka harus memberikan waktu dan kesempatan bagi anak-anak untuk bermain dengan teman sebaya. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dalam masyarakat dan membentuk kepribadian yang seimbang .

3. Manfaat Permainan dalam Pembelajaran: Melalui permainan, anak-anak tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga belajar berbagai konsep dasar dan keterampilan baru. Permainan berfungsi sebagai sumber belajar yang efektif, di mana anak dapat melatih keterampilan motorik, meningkatkan daya cipta, dan memperluas pengetahuan tentang lingkungan mereka.
4. Dampak Jangka Panjang: Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman bermain di masa kanak-kanak dapat mempengaruhi kepribadian dan perilaku di masa dewasa. Anak-anak yang terlibat dalam permainan yang positif cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik dan kemampuan untuk mengatasi stres. Sebaliknya, kurangnya kesempatan untuk bermain atau terlibat dalam permainan yang tidak sehat dapat berkontribusi pada masalah sosial dan emosional di kemudian hari .
    Permainan adalah elemen penting dalam perkembangan anak yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami berbagai jenis permainan dan dampaknya, orang tua dan pendidik dapat lebih efektif dalam mendukung perkembangan anak. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi permainan yang bermanfaat bagi anak-anak. Dengan demikian, permainan tidak hanya sekadar aktivitas rekreasi, tetapi juga merupakan alat pendidikan yang berharga dalam membentuk kepribadian dan keterampilan sosial anak-anak.

SIMPULAN

 Permainan memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak, baik secara fisik, sosial, maupun kognitif. Melalui berbagai jenis permainan, seperti bermain peran, bercerita, dan bernyanyi, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan motorik, imajinasi, dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, permainan juga berfungsi sebagai sumber belajar yang membantu anak memahami konsep-konsep dasar dan lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu, dukungan dari orang tua dan pendidik sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung permainan yang sehat, sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang seimbang dan memiliki kepribadian yang baik di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Sudarsana. (2014).  Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter, Yogyakarta: Genius
Publisher
Wiryasumarta, Y. dalam Tim Redaksi Familia. (2003). Manfaat Bermain bagi Anak. Jakarta: Penerbit ABC.
Sabil Risaldy. (2004). Manajemen Pengelolaan Sekolah Usia Dini. Jakarta: Luxima
Mursid. (2016). Pengembangan Pembelajaran PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Iva Noorlaila. (2010). Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
Agung Wahyu H. & Rukiyati. (2022). "Studi Literatur: Efektivitas Modifikasi dalam Permainan Tradisional pada Eksistensi Permainan Anak Era Generasi Z". Jurnal Pendidikan Anak, 11(2), 109-120.
Nurhayati. (2012). "Peran Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini". Jurnal EMPOWERMENT, 1(2252), 39-48.
Ramadhani, P. R. & Fauziah, P. Y. (2020). "Hubungan Terman Sebaya dan Permainan Radisional pada Keterampilan Sosial dan Emosional Anak Usia Dini". Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 1011.
Nurhayati, S., & Zarkasih Putro, K. (2021). "Bermain dan Permainan Anak Usia Dini". Generasi Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 4(1), 55-57.
Dwijawiyata. (2012). Mari Bermain Permainan Kelompok Untuk Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Mursid. (2017). Pengembangan Pembelajaran PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ramani, G. B., & Eason, S. H. (2015). "The Importance of Play in Early Childhood Education". International Journal of Early Years Education, 23(4), 345-358.
Sarasehan, A., et al. (2020). "Bermain dan Perkembangan Otak Anak". Jurnal Psikologi Anak dan Remaja, 5(1), 22-30.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun