Mohon tunggu...
Humaniora

Catatan Kecil "Jagal dan Senyap"

31 Oktober 2016   08:48 Diperbarui: 31 Oktober 2016   12:08 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tetapi, dalam soal yang satu ini, memang jalan terbaik adalah kita saling memaafkan (saja) sebagai sesama anak bangsa. Sebab, dalam kasus satu ini, sikap dendam dan saling balas, saling mengadili, tidak akan menyelesaikan masalah, tidak akan selesai, dan justru akan menambah luka kita semua secara tak berkesudahan. Maka, sekali lagi, seperti yang juga diujarkan oleh ibu dari Adi Rukun dalam “Senyap”, bahwa biarlah mereka (para jagal itu) mendapat keadilan dan penghukuman yang sejati dari Tuhan kelak di alam akhirat; bahwa mereka masih hidup dengan bebas, bahkan tidak sedikit yang mendapat posisi penting, itu di dunia; tetapi di akhirat nanti, keadilan Tuhan akan berlaku. Wallahu a’lam. (*)

*) Penulis adalah guru ngaji di PP Al-Hikmah Karangmojo, Gunungkidul. Website: www.gusbroer.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun