3.Mahambeg Mring Samirono (meniru sifat angin)
Seorang pemimpin yang mengadopsi sifat angin atau wayu brata harus responsif terhadap anggotanya, memahami kebutuhan mereka dan memberikan perhatian pada keadaan, terutama bagi yang menghadapi kesulitan. Pemimpin yang baik tidak hanya memberi contoh, tetapi juga turun langsung untuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anggota tim.Â
Mereka harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan hati-hati, berbicara secara terukur dan selalu mendasari perkataan dan tindakan dengan argumentasi serta data yang valid. Kehati-hatian ini melibatkan proses pemikiran yang matang dan pengecekan sebelum mengambil keputusan penting (Sudharta, 2006).
4.Mahambeg Mring Condro (meniru sifat bulan)
Seorang pemimpin harus memperhatikan aspek sosio-emosional dalam setiap tindakan dan ucapannya. Implementasinya, pemimpin tersebut menghormati dan menjaga martabat pengikutnya sebagai sesama manusia yang dalam budaya Jawa dikenal dengan istilah nguwongke.Â
Selain itu, pemimpin juga perlu menjadi pembimbing yang memberikan arahan yang jelas, baik secara praktis maupun ideologis. Konsep ini sangat terkait dengan kemampuan pemimpin untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari (Sudharta, 2006).
5.Mahambeg Mring Suryo (meniru sifat matahari)
Mengajarkan bahwa seorang pemimpin yang menguasai sifat matahari mampu memberikan energi positif, inspirasi dan semangat kepada rakyatnya. Pemimpin dengan sifat ini memiliki kemampuan untuk memotivasi penyelesaian masalah dengan memberikan petunjuk dan solusi atas tantangan yang dihadapi oleh bawahannya (Mittal, 2006).Â
Dalam bahasa Sansekerta, Surya berarti cahaya matahari yang cerah. Seorang pemimpin harus memiliki watak seperti matahari yang menerangi setiap orang dan mengarahkannya menuju masa depan yang lebih cerah.Â
Pemimpin tersebut harus memiliki sifat yang hangat, mengayomi dan memberikan kenyamanan kepada setiap anggotanya. Dalam pengertian yang lebih luas, Surya Brata mencakup perilaku pemimpin yang sabar, tanpa kekerasan, memberikan inspirasi, serta membangun kerjasama yang solid di antara pengikutnya (As'ad, Anggoro, & Virdanianty, 2011).
6.Mahambeg Mring Samodra (meniru sifat laut/samudra)