Mohon tunggu...
Sabrina Widya Pratiwi
Sabrina Widya Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang mahasiswa Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hiidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dibalik Ledakan: Menyingkap Rahasia, Manfaat dan Kontroversi Teknologi Nuklir

23 Juli 2024   14:20 Diperbarui: 23 Juli 2024   14:41 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/657VXpBoD//linkinrva

Menyadari hal ini, Departemen Energi (DOE) dan laboratorium nasionalnya bekerja sama dengan industri untuk mengembangkan teknologi nuklir yang lebih aman dan efisien. Reaktor dan bahan bakar baru yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi limbah nuklir sedang dipelajari.

Upaya lain yang dilakukan DOE adalah dengan menyediakan informasi akurat dan berdasarkan fakta tentang energi nuklir melalui media sosial dan program STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Tujuannya adalah untuk mendidik masyarakat tentang manfaat energi nuklir dan mengubah stigma negatif yang melekat padanya.

Upaya ini penting untuk membuka jalan bagi pemanfaatan energi nuklir yang lebih luas dan bertanggung jawab di masa depan. Dengan teknologi yang lebih aman dan edukasi publik yang lebih baik, energi nuklir dapat menjadi bagian penting dari solusi untuk mengatasi krisis energi dan perubahan iklim.

2. Mencari solusi permanen dari pengangkutan, penyimpanan, dan pembuangan bahan bakar bekas nuklir

Bahan bakar bekas nuklir, seringkali menjadi sumber kekhawatiran publik, terkait dengan pengangkutan, penyimpanan, dan pembuangannya. Departemen Energi (DOE) bertanggung jawab atas pengelolaan bahan bakar bekas ini, yang saat ini disimpan dengan aman di lebih dari 70 lokasi di 35 negara bagian

Solusi permanen untuk pembuangan bahan bakar bekas masih dalam proses penentuan oleh Kongres. Sementara itu, DOE fokus pada penyimpanan aman di lokasi-lokasi tersebut hingga solusi permanen tercapai. DOE saat ini mengevaluasi lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir dan infrastruktur transportasi yang memadai untuk mendukung pengangkutan bahan bakar bekas. Dengan alokasi dana yang tersedia, DOE akan melanjutkan proyek pembangunan Fasilitas Penyimpanan Sementara Terkonsolidasi milik pemerintah yang mencakup transportasi kereta api.

Pemilihan lokasi fasilitas penyimpanan akan dilakukan melalui proses penentuan lokasi berbasis persetujuan DOE yang mengutamakan partisipasi masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah lokasi penyimpanan bahan bakar nuklir bekas komersial di Amerika Serikat.

Solusi permanen untuk pengangkutan, penyimpanan, dan pembuangan bahan bakar nuklir bekas melibatkan penggunaan penyimpanan interim terpusat dan fasilitas penyimpanan geologis permanen. Hal ini memerlukan perubahan pada Undang-Undang Kebijakan Limbah Nuklir tahun 1982 untuk memungkinkan proses penentuan lokasi berbasis konsensus serta restrukturisasi Dana Limbah Nuklir guna memastikan pendanaan yang memadai. Penyimpanan interim dilakukan dengan kolam atau sistem penyimpanan kering dalam kontainer khusus yang dirancang untuk menahan radiasi dan menghilangkan panas. Pemerintah AS telah menghabiskan miliaran dolar untuk penyimpanan sementara ini di lokasi reaktor nuklir. Pembuangan permanen, seperti yang direncanakan di Gunung Yucca, Nevada, menghadapi kebuntuan politik. Para ahli merekomendasikan pengembangan strategi pengelolaan limbah yang terintegrasi dan finalisasi proses penentuan lokasi berbasis konsensus untuk mengatasi tantangan ini.

3. Biaya Operasional Tinggi 

Industri nuklir menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan karena kondisi pasar yang sulit. Program Keberlanjutan Reaktor Air Ringan (LWRS) Departemen Energi (DOE) berusaha mengatasi hal ini dengan fokus pada beberapa langkah:

  • Modernisasi sistem pabrik: Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya operasi dan pemeliharaan, serta meningkatkan kinerja.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun