Surabaya, 5 Juli 2022 - Program Merdeka Belajar Kampus (MBKM) adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untu menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Salah satu program MBKM yang dilaksanakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) ini adalah MSIB.
MSIB atau Magang dan Studi Independent Bersertifikat yang diselenggarakan oleh Dispendukcapil Kota Surabaya merupakan salah satu program magang yang cukup banyak diminati oleh mahasiswa seluruh universitas di Kota Surabaya termasuk juga UNTAG.
Sebanyak kurang lebih 36 mahasiswa UNTAG ikut berpartisipasi dalam program MSIB ini, salah satu diantara 36 mahasiswa tersebut yaitu Sabrina Sufi Anggraini yang merupakan mahasiswa angkatan tahun 2019 dan dibawah bimbingan dosen pembimbing lapangan Bapak Kusnan, S.AP.,M.KP.
Sabrina menyampaikan dalam proses pendaftaran dalam keikutsertaan program ini sangatlah mudah dan tidak berbelit-belit. Tidak hanya itu, persyaratan yang dibutuhkan juga sangat standar sehingga mahasiswa pasti bisa memenuhi persyaratan tersebut.
Untuk proses seleksinya menurut Sabrina hanya melalui beberapa tahap yang tidak terlalu panjang namun sangat penting seperti diwawancarai oleh beberapa dosen untuk mengetahui kemampuan dan minat bakat mahasiswa serta mengetahui seberapa serius mahasiswa mengikuti program ini. Tidak hanya diwawancarai mengenai hal tersebut saja, namun mahasiswa juga diwawancarai mengenai tujuan atau proses MSIB Dispendukcapil ini untuk kedepannya.
Kesan Sabrina dapat mengikuti program ini tentunya berkesan baik, dikarenakan dirinya sebagai mahasiswa menjadi mengerti alur dan lingkungan pemerintahan seperti apa dan menjadi mengetahui berbagai permasalahan di lingkungan pemerintahan itu seperti apa pula.
Dalam program ini, kegiatan yang dilakukan Sabrina yaitu pada program Kalimasada atau Kawasan Lingkungan Masyarakat Sadar Adminduk, dimana kegiatannya lebih ke pengembangan SDM atau pelayanan desa. Dalam hal ini Sabrina bersama dengan Cak dan Ning Minduk Kota Surabaya turun ke lapangan langsung untuk melakukan pendataan warga-warga yang belum memiliki berkas-berkas lengkap seperti Kartu Keluarga barcode,
pembuatan Akta Kelahiran, surat kematian maupun perceraian, serta juga membantu warga untuk mengakses klampid secara mandiri, pendistribusian KTP, membantu desa memberikan pelayanan Lontong Balap maupun Lontong Kupang dan masih banyak kegiatan-kegiatan yang lainnya.
Saat melaksanakan program ini, “sejauh ini masih belum ada kendala yang ditemui serta respon dari pihak Dispendukcapil Kota Surabaya terhadap program ini sangatlah baik.” Ujar Sabrina.